BPK Wilayah X Rehabilitasi Kerusakan Batuan Candi Mendut

Dilihat 56 kali
Perancah digunakan BPK Wilayah X Rehabilitasi Kerusakan Batuan Candi Mendut di Kabupaten Magelang

BERITAMAGELANG.ID - Secara bertahap Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X melakukan rehabilitasi terhadap Candi Mendut di Kabupaten Magelang. Proses hingga 2026 itu mengacu pada sejumlah kerusakan yang ditemukan di bagian atap dan tubuh bangunan candi tersebut.


Koordinator Kegiatan Rehabilitasi Candi Mendut Tahap I, Eri Budiantoro mengatakan, proses rehabilitasi yang dimulai ini merupakan tahap pertama, yang mana kondisi Candi Mendut saat ini sudah mengalami sejumlah kerusakan.


Kerusakan Candi Buddha yang terletak 3 kilometer timur Candi Borobudur ini disebabkan oleh sejumlah faktor, salah satunya hujan dan getaran kendaraan yang melintas.


Selain itu, kondisi batuan dinding candi yang dibangun Dinasti Syaelendra 824 Masehi tersebut melesak ke dalam dan menggelembung dipicu pelapukan batu.


"Candi berada di tepi jalan raya. Kendaraan besar setiap hari melintas sehingga menyebabkan pergeseran batuan dinding candi dan atap," kata Eri waktu ditemui, Jumat (4/7/2025).


Pamong Budaya Ahli Muda Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X ini menambahkan, rehabilitasi juga menyentuh pada bagian atap yang bocor.


Nantinya, bagian atap candi yang bocor tersebut akan dibongkar total dan diberi lapisan kedap air untuk menahan air hujan. 


"Bagian dinding candi akan dibongkar secara parsial, yakni bagian kulit dinding luar saja, lalu dikembalikan, sehingga bagian yang menggembung dan melesak bisa rata kembali," jelas Eri.


Batuan candi yang menggelembung terdapat di dinding candi sisi timur, utara, dan selatan. Selain itu, juga muncul adanya perenggangan nat batuan candi dan kebocoran. 


"Keretakan tidak ada, tapi perenggangan batu ada," tegasnya.


Rehabilitasi tahap pertama ini dimulai 11 Juni - 10 Desember 2025 sesuai anggaran dan tahap kedua dilanjutkan 2026.


Tahap 1 rehabilitasi fokus pada pembongkaran atap, pelapisan, pembongkaran dinding dan pada tahap kedua mengembalikan bagian atap candi.


Selain itu, imbuhnya, dalam proses rehabilitasi juga akan dilakukan pencarian dan pemasangan batu bagian atap Candi Mendut yang memang belum utuh yakni atap stupa. Proses tersebut masuk dalam tahap 2 tahun 2026.


"Dari rekontruksi Belanda pun ada. Itu akan kita cari, nanti di 2026 kita bisa kembalikan lagi atapnya seperti saat Candi Mendut didirakan," jelas Eri yang telah berpengalaman memimpin pemugaran sejumlah candi di Jawa Tengah dan Yogyakarta.


Proses pemugaran sebagian dilakukan secara manual mengandalkan petugas BPK Wilayah X dan perancah atau tangga dari kayu. Fungsi perancah ini untuk mempermudah petugas dalam proses pemugaran dan pemasangan batuan Candi Mendut.


Demi keamanan dan keselamatan, selama proses rehabilitasi pengunjung tidak diperbolehkan naik ke Candi mendut, namun wisatawan masih dapat menikmati panorama sekitar Candi Mendut dan sekaligus melihat langsung proses pelestarian.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar