BERITAMAGELANG.ID - Menjelang pelaksanaan Bank Jateng Borobudur Marathon (BJBM) 2025, komitmen penyelenggara untuk menyajikan ajang lari kelas dunia semakin ditegaskan. Dalam konferensi pers di Grand Artos Hotel, Kabupaten Magelang, Sabtu (15/11), panitia resmi mengumumkan kompetisi ini, yang merupakan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Bank Jateng, Yayasan Borobudur Marathon, dan Harian Kompas, telah meraih Elite Label dari World Athletics.
Pencapaian bergengsi ini menjadi penanda kesiapan BJBM memasuki satu dekade penyelenggaraan, sekaligus menegaskan posisi Magelang sebagai destinasi sport tourism berkelas dunia. Tahun ini, BJBM diikuti oleh 11.500 pelari dari 38 negara, meningkat signifikan dari tahun sebelumnya 10.469 peserta dari 36 negara.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Soemarno, menyoroti konsistensi dan peran BJBM yang melampaui sekadar acara olahraga.
"Event ini termasuk event budaya. Menggandeng desa-desa yang dilewati dan pelaku budaya. Dan lari terbesar dan terbaik di Indonesia adalah Borobudur Marathon," ujar Soemarno dalam paparannya.
Ia menyebutkan, sembilan tahun perjalanan BJBM merupakan wujud nyata semangat kebersamaan masyarakat Jawa Tengah dan Magelang. Soemarno juga mengungkapkan salah satu gebrakan tahun ini, yakni rancangan rute baru.
"Rute baru ini tidak hanya memberi pengalaman berbeda bagi para pelari, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi pada titik-titik baru di Magelang. Harapannya, para pelari dapat menikmati keindahan alam, budaya, dan keramahan masyarakat Jawa Tengah secara lebih luas," jelasnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tentunya akan terus memberikan dukungan terbaik. Ajang ini sudah menjadi salah satu event kebanggaan Jawa Tengah dan Magelang. Soemarno berharap ke depannya semakin berdampak bagi masyarakat, pariwisata, dan ekonomi daerah.
Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Haryo Damardono, menuturkan selama sembilan tahun penyelenggaraan, BJBM selalu berhasil menjadi ruang bagi ribuan kisah tentang semangat, perjuangan, dan kebersamaan.
"Tahun ini, dengan tema 'Stride to Glory' kami melihatnya sebagai ajakan untuk merayakan setiap langkah dalam perjalanan panjang menuju kejayaan. Kejayaan yang lahir dari kerja sama, dari konsistensi, dan dari cinta terhadap Magelang dan Jawa Tengah," ujarnya.
Tema ini dianggap istimewa karena menandai perjalanan menuju satu dekade penyelenggaraan. Haryo menambahkan, selain pembaruan rute, kenyamanan pelari menjadi fokus utama panitia, mulai dari kantong parkir hingga layanan shuttle untuk mengantisipasi kepadatan di area Borobudur.
"Sebagai bagian dari perjalanan panjang ini, Harian Kompas akan terus menjadi pencerita dari setiap langkah kejayaan itu," tegas Haryo, seraya menyebut berbagai kanal media akan digunakan untuk membawa energi BJBM ke seluruh Indonesia.
Direktur Utama Bank Jateng, Irianto Harko Saputro, menambahkan bahwa semangat "Stride to Glory" juga diwujudkan melalui upaya nyata menggerakkan potensi lokal.
"Tahun ini, kami menghadirkan kembali Pasar Harmoni, hasil kolaborasi antara Bank Jateng Pawone dan Jateng Berdikari. Di sini, seluruh potensi Jawa Tengah disajikan lengkap, mulai dari kuliner, kriya, hingga fashion," paparnya.
Irianto merinci, BJBM 2025 menampilkan 20 UMKM terpilih dari Bank Jateng Pawone dan 40 UMKM dari program Jateng Berdikari yang tersebar dari tujuh wilayah, mencerminkan kekayaan budaya dan kreativitas daerah.
"Melalui Bank Jateng Borobudur Marathon, Bank Jateng ingin terus menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi dan kebanggaan daerah, memastikan bahwa setiap langkah menuju garis finish juga membawa manfaat bagi masyarakat," tutup Irianto.
Ketua Yayasan Borobudur Marathon, Liem Chie Ahn, menjelaskan bahwa rute baru tahun ini menghadirkan perpaduan antara warisan budaya, keindahan alam, dan sentuhan modernisasi.
Para pelari akan melewati kawasan dengan panorama yang belum pernah dirasakan sebelumnya, dari hamparan sawah, perkampungan tradisional, hingga titik pandang yang menampilkan megahnya Candi Borobudur dari sudut berbeda.
"Namun, lebih dari sekadar lintasan baru, yang membuat Bank Jateng Borobudur Marathon istimewa adalah sambutan masyarakat Magelang yang selalu hangat," ungkap Liem.
Menurutnya, BJBM telah menjadi gerakan kebersamaan, di mana pelari, masyarakat, dan seluruh elemen yang terlibat tumbuh bersama menuju kejayaan.
Apresiasi terhadap penyelenggaraan ini turut datang dari Delegasi Teknis World Athletics, Abuludin Mohamed, yang menilai pencapaian Elite Label membuktikan keseriusan BJBM dalam menjaga standar internasional, baik dari sisi teknis maupun atmosfer.
Kesiapan teknis dan medis juga diperkuat di bawah koordinasi Race Director Andreas Kansil dan Medical Director dr. Wawan Budisusilo, Sp.K.O. Dukungan berkelanjutan turut diberikan oleh Generali Indonesia sebagai Official Insurance Partner, menjamin perlindungan bagi seluruh pelari.
Dengan digelarnya konferensi pers ini, komitmen seluruh pihak kembali ditegaskan. Pemerintah, penyelenggara, sponsor, dan masyarakat sepakat melangkah bersama menuju satu dekade kejayaan Bank Jateng Borobudur Marathon, diharapkan tidak hanya melahirkan prestasi di lintasan, tetapi juga memperkuat posisi Magelang sebagai destinasi sport tourism berkelas dunia.
0 Komentar