Perputaran Ekonomi Borobudur Marathon Tembus 74 Miliar Rupiah

Dilihat 62 kali
Podium tertinggi Marathon Putri Nasional diperoleh Dwi Tiansi Anggraini, pelari tangguh asal Jambi.

BERITAMAGELANG.ID - Belasan ribu pelari tumpah ruah dalam euforia di Taman Lumbini Borobudur, Minggu (16/11), setelah sukses menaklukkan garis finish ajang Bank Jateng Borobudur Marathon (BJBM) 2025. Gelaran tahunan ini kian prestisius setelah resmi menyandang status Elite Label dari World Athletics, menempatkannya sejajar dengan maraton-maraton kelas dunia.


Di tengah ketatnya persaingan dengan atlet internasional, performa gemilang juga ditunjukkan oleh para pelari nasional.


Di kategori Marathon Putra Nasional, pelari asal Sulawesi Tengah, Nofeldi Petinko, berhasil mempertahankan gelar juara BJBM. Ia mencatatkan waktu fantastis 02:33:41, menjadikannya personal best (catatan waktu terbaik pribadi) di rute baru yang disuguhkan tahun ini.


"Rute baru ini lebih baik daripada tahun sebelumnya, tanjakannya cukup menantang dan saya sangat bersyukur dapat menaklukkan rute baru ini," ujar Nofeldi pada Konferensi Pers setelah naik podium.


Sementara itu, di sektor putri, podium tertinggi Marathon Nasional direbut oleh wajah baru juara pertama, Dwi Tiansi Anggraini, pelari tangguh asal Jambi. Ia mencatatkan waktu 03:02:07, yang juga menjadi personal best baginya setelah lima bulan persiapan intensif.


"Selama lima bulan ini, dalam satu minggu ada interval, fast track, long run, strength training," ungkap Dwi Tiansi.


Kategori 10K Young Talent juga melahirkan juara baru yang menjanjikan, yakni Fariq Radfan dari Malang, Jawa Timur. Dalam keikutsertaannya yang perdana di BJBM 2025, pelajar berusia 17 tahun ini langsung meraih podium pertama dengan catatan waktu 00:33:16.


"Saya sangat bersyukur bisa personal best di rute yang menanjak. Di kilometer 7 cukup menyeramkan elevasinya," ungkap Fariq.


Lebih dari sekadar pesta olahraga, Bank Jateng Borobudur Marathon 2025 sukses membuktikan perannya sebagai penggerak ekonomi daerah.


Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia, Eric Tohir, mengungkapkan kebanggaannya atas pelaksanaan event yang telah memasuki tahun ke-9 ini dan menjadi motor sport tourism.


"Kita lihat sekarang impact-nya, impact-nya tadi saya dapat kurang lebih 74 Milyar untuk ekonomi impact-nya. Ini luar biasa," terang Eric Tohir.


Ia menambahkan, Kemenpora akan terus mendukung event-event serupa, tidak hanya untuk elite atlet, tetapi juga untuk memasyarakatkan olahraga sekaligus mendorong ekonomi provinsi atau daerah tertentu menjadi pusat pertumbuhan.


Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Adi Prinantyo, merinci jumlah partisipan yang mengikuti start lari. Kategori Marathon (42,195K) diikuti 3.770 pelari, Half Marathon (21K) diikuti 3.746 pelari, dan 10K diikuti 3.166 pelari. Secara keseluruhan, dari total 11.500 pendaftar, sebanyak 11.409 peserta mengambil Race Pack Collection (RPC).


"Kalau melihat dari jumlah yang start mengikuti ketiga kategori lari dan pengambilan race pack itu di atas 90 persen semua," tutup Adi Prinantyo, menggarisbawahi tingginya antusiasme dan komitmen peserta dalam gelaran BJBM 2025.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar