BERITAMAGELANG.ID - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakata terus meningkat dalam sepekan terakhir. Hal tersebut ditandai dengan pola letusan freatik yang disertai api pijar.
Sejak meletus pertama pada 11 Mei kemarin, sedikitnya sudah delapan kali letusan freatik menandai erupsi Gunung Merapi.
Letusan terakhir terjadi pada Kamis (24/05). Letusan itu terjadi dengan karakter berbeda yakni munculnya percikan api dari puncak Gunung Merapi.
Saat dikonfirmasi, Petugas Pos Pengamatan Gunung (PGA) Merapi Ngepos, Desa Ngablak Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang, Heru Suprawaka, mengatakan dalam erupsi kedelapan itu terjadi sekitar pukul 02.56 WIB. Letusan dini hari dengan tinggi 6000 meter itu berlangsung selama 4 menit.
"Aliran lava pijar belum terjadi. Hanya material-material yang menempel pada dinding itu tersapu oleh tekanan panas tinggi," kata Heru.
Percikan api tersebut selalu teramati di setiap letusan bersama kepulan asap.
"Visualnya teramati dari awal letusan hanya saja suhunya tidak begitu tinggi sekali," lanjut Heru.
Untuk letusan kali ini, kolong asap mengarah ke barat disertai suara gemuruh yang terdengan di radius 4 hingga 5 kilometer. Seismik tercatat amplitudo maksimum 60 milimeter.
Letusan ini juga mengakibatkan hujan abu di 14 titik wilayah Kabupaten Magelang seperti Tegalrandu, Sumber, Dukun, Ngadiupuro, Banyubiru, Muntilan, Kota Mungkid, Menayu, Kalibening, Salaman, Tempuran dan Sawangan.
Dalam erupsi ke delapan itu petugas merekam adanya percikan api yang dipicu peningkatan suhu kawah dari puncak gunung berketinggian 2.968 di atas permukaan laut tersebut.
Meski demikian, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) hingga kini masih menelti fenomena percikan api dari letusan tersebut. Mengingat terjadinya peningkatan akvititas itu tidak serta merta diiringi awan panas.
Hingga saat ini Gunung Merapi masih di level II status Waspada dengan zona larangan berjarak 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Hingga berita ini diunggah, Merapi kembali memuntahkan letusan pagi tadi.
"Telah terjadi letusan jam 10.48 WIB durasi 2 menit, tinggi kolom letusan 1.500 m," cuit BPPTKG melalui akun twitternya @BPPTKG.
0 Komentar