Antisipasi Gagal Panen Akibat Kemarau Petani Pilih Tanaman Sedikit Air

Dilihat 2860 kali
Petani di Kabupaten Magelang mengairi lahan di musim kemarau

BERITAMAGELANG.ID - Musim kemarau menjadi masalah klasik bagi para petani di sejumlah daerah. Dalam mengantisipasi memasuki musim kemarau itu, para petani di Desa Menayu, Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang mulai menanam tanaman yang tidak terlalu membutuhkan banyak air. Hal tersebut diungkapkan oleh Barokah, satu diantara petani yang mulai menanam jagung.


Ia menjelaskan, saat musim kemarau, ada beberapa tanaman yang biasa ditanam oleh petani, yakni palawija, jagung, kacang tanah, cabai maupun tembakau. "Saya menanam jagung, karena kebetulan baru panen padi dan langsung ditanami jagung," jelasnya Kamis (23/72020)


Menurut Barokah, dalam satu tahun petani melakukan tiga periode tanam. Yakni dua kali menanam padi dan sekali menanam tanaman yang biasa ditanam di musim kemarau. Barokah mengaku saat musim kemarau sangat sulit menanam padi, karena tanaman padi membutuhkan banyak air. "Memilih tanam jagung karena kalau tanam padi tidak cukup airnya, dihawatirkan hasilnya jelek," ujar Barokah.


Untuk pengairan pada musim kemarau, para petani setempat menggandalkan air yang berasal dari saluran irigasi Kali Pabelan. Jika debit air dari Sungai Pabelan tidak mencukupi, biasanya para petani bergotong-royong mengambil air dengan cara diesel. "Mengambil airnya bergantian agar cukup. Jika terpaksa baru pakai pompa tapi biaya mahal," ungkapnya.


Barokah mengaku pilihan tanam jagung ini tak lepas dari Dinas Pertanian Kabupaten Magelang yang sering melakukan sosialisasi terkait jenis tanaman yang cocok disetiap musimnya. Sosialisasi itu dilakukan kepada kelompok tani yang juga kadang memberi bantuan pupuk maupun bibit tanaman. "Sosialisasi sering, malah kadang dapat bantuan pupuk, atau bibit," tuturnya.


Hal serupa juga diungkapkan Sarmanto salah satu petani yang mulai menggarap lahannya dengan cara dicangkul bersama 5 orang petani lainnya. Sarmanto menjelaskan, bedengan tanah sawahnya itu rencana akan ditanam kacang tanah dan sayuran mengingat saat ini musimnya tidak menentu. 


Menurutnya kemarau saat ini masih sering terjadi hujan sehingga harus memilih tanaman secara cermat. "Habis ini ditanami kacang tanah, kalau tembakau kan harus benar-benar panas," katanya.


Sarmanto menceritakan, jika dahulu petani dapat memprediksi musim yang tetap, sehingga banyak petani yang memilih menanam tembakau. Namun berbeda dengan saat ini musim semakin sulit diprediksi. "Kalau dulu musimnya tetap jadi petani bisa menanam tembakau. Karena saat panen tembakau butuh panas matahari," ujarnya.


Semua upaya oleh petani lereng Gunung Merapi itu dilakukan agar tidak mengalami gagal panen akibat krisis air di musim kemarau.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar