Warga Deyangan Mertoyudan Kembangkan Kandang Ayam Petelur Skala Rumahan

Dilihat 58 kali
Joko Santoso (51) warga Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, sejak 2012 menekuni pembuatan kandang ayam petelur dengan bahan baku bambu untuk skala rumahan.

BERITAMAGELANG.ID - Guna mendukung usaha ayam petelur skala rumahan, Joko Santoso (51) warga Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, sejak 2012 menekuni pembuatan kandang ayam petelur menggunakan bahan utama dari bambu, dibuat dengan sistem knock-down (bongkar pasang) agar mudah dipindahkan atau diperbaiki.


"Usaha membuat kandang ayam petelur dari bambu ini, kami lakukan sejak tahun 2012 dan hingga sekarang. Alhamdulillah banyak pesanan datang dari luar daerah maupun Magelang," ujar Joko Santoso yang biasa disebut Joko Kandang saat ditemui di rumahnya, Selasa (17/6/2025).


Kandang ayam petelur skala rumahan ini, dibuat dengan ukuran 2 x 1,5 meter, dengan tinggi 1,5 meter. Satu unit paket kandang berjumlah 30 kotak dengan tiga tingkat (susun). Setiap  susun masing-masing berisi 10 ekor ayam, sehingga totalnya bisa untuk 30 ekor ayam petelur.


"Yang jelas, model kandang yang kami buat lebih praktis untuk ditaruh di pekarangan rumah, dan mudah  digeser (pindahkan) saat membersihkan kotoran ayam," kata Joko Kandang sambal menjelaskan harga satu unit kandang ayam petelur bikinannya, dibandrol Rp350.000 per unit.


Bagi konsumen yang hendak membeli kandang ayam petelur dalam jumlah banyak, harus memesan terlebih dahulu, karena stok yang ada tidak banyak. 

"Tapi kalau hanya membeli satu atau dua unit kandang cukup tersedia, tetapi kalau lebih ya harus memesan terlebih dahulu," lanjutnya.


Untuk membuat satu unit kandang ayam petelur membutuhkan waktu antara dua hingga tiga hari baru selesai, dan bahan bambu untuk kandang adalah jenis bambu legi, agar bambu tidak mudah rusak dimakan teter.


"Satu unit kandang, membutuhkan sekitar tiga batang bambu," jelasnya.


Kandang ayam petelur dari bambu memiliki beberapa kelebihan, seperti harga yang relatif lebih murah dibandingkan kandang dari bahan lain seperti kawat, serta ramah lingkungan. Kandang bambu dapat digunakan untuk berbagai jenis ayam petelur, baik ayam dewasa maupun anak ayam.


Pembeli asal Sleman, Yogyakarta, M. Alam mengatakan, telah memesan empat unit kandang untuk ayam petelur skala rumahan.


"Karena lahan pekarangan yang cukup untuk empat kandang, serhingga bisa untuk memelihara sekitar 120 ekor ayam petelur," kata dia.


Estimasi dari 120 ekor ayam petelur, bisa menghasilkan sekitar 60 persen atau 70 butir telur setiap harinya. Dengan usaha skala rumahan ini, paling tidak bisa memberikan masukan dari penjualan hasil telur, setelah dipotong biaya operasional dan pakan.


"Harapan kami, merintis usaha skala rumah tangga ini, sebagai ajang pengalaman dalam usaha peternakan ayam petelur, dan harapan dengan bekal pengalaman ini, ke depan bisa berkembang lebih besar," ujar alumni Fakultas Ekonomi Syariah UII Yogyakarta tersebut.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar