Badan Geologi Kementerian ESDM Pastikan Alat Pemantau Merapi Normal

Dilihat 2050 kali
Kepala Badan Geoloogi Kementrian ESDM Rudy Suhendar dan Kepala PVMBG Kasbani tinjau bunker Pos Pengamatan Merapi Babadan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

BERITAMAGELANG.ID - Paska meletus Jumat (01/06) aktivitas Gunung Merapi hingga Selasa (05/06) cenderung landai.  

"Bahwa saya ditugaskan oleh Pak Menteri ESDM untuk memonitor terus gunung-gunung aktif salah satunya Merapi. Sejak letusan pertama Jumat (11/05) dan berurut-turut hingga terakhir Jumat (01/06) pagi jam 08.20 WIB," kata Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Rudy Suhendar, di Pos Pengamatan Merapi Babadan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang Jawa Tengah baru-baru ini.

Rudy yang didampingi Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kasbani tiba di Pos Babadan setelah terjadi letusan Jumat (01/06) pukul 08.20 WIB. Sesuai data PVMBG, pergerakan kawah Merapi masih di bawah 3 kilometer. Belum memungkinkan untuk erupsi besar. 

Menurutnya, saat ini aktivitas Gunung Merapi memasuki fase erupsi berbeda dari 2010. Letusan Merapi di level II status waspada terjadi beberapa kali. Hujan abu vulkanik menerpa sejumlah wilayah.

"Kita tahu semuanya bahwa karakterisitik merapi ada periodenya dengan tipikal berbeda dari 2010," ungkapnya.

Meski demikian, imbuh Rudy, pihaknya terus memonitor Gunung Merapi. Memastikan kelengkapan dan alat pemantauan di puncak Merapi dan Pos Pengamatan wilayah Kabupaten Klaten, Magelang Jawa Tengah dan Kalilurang Yogyakarta dalam kondisi baik.

"Saya ke sini utuk melihat pengecekan semua peralatan. Kita memonitor alat yang bekerja 24 jam berjalan dengan baik. Sejauh ini peralatan berjalan baik. Alat yang disetting di puncak (CCTV dan seismograf) juga tidak terganggu dari beberapa kejadian letusan," terangnya.

Lebih jauh, Rudy mengapresiasi kesiapan dini semua pihak dalam menghadapi erupsi Gunung Merapi. Tenaga vulkanologi BPPTKG, Pemda, hingga sarana informasi ke masyarakat saat ini lebih tertata.

"Teman vulkanologi BPPTKG, Pemda dan relawan sudah siap. Karena ada ekstra rutin dari pekerjaan mereka harus standby. Saya juga melihat penyebaran informasi, sosialisasi melalui media center di BPPTKG dan BPBD sudah berjalan baik ke masyarakat," pungkasnya.

Di Pos Pengamatan Gunung Merapi yang berjarak 4,4 kilometer tersebut, tim monitoring juga memastikan bunker perlindungan material Gunung Merapi masih berfungsi.

"Bunker tersebut akan digunakan oleh petugas pemantau jika sewaktu-waktu Gunung Merapi Meletus," tutupnya. 

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar