Dampak Kemarau Panjang, Dropping Air Bersih Hampir Capai Empat Juta Liter

Dilihat 1908 kali
Distribusi air bersih di dusun Onggosono, Giri Tengah Borobudur

BERITAMAGELANG.ID - Fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif menyebabkan kemarau dan kekeringan yang berkepanjangan di berbagai wilayah di negeri ini. Berbagai permasalahan pun timbul karena hal tersebut, terutama upaya memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga masyarakat.


Setidaknya, hingga 24 Oktober 2023 droping air bersih bagi warga Kabupaten Magelang yang dilakukan oleh berbagai lembaga pemerintah dan non pemerintah sudah mencapai 4 juta liter lebih.


Data dari BPBD Kabupaten Magelang per 23 Oktober 2023, terungkap dropping air bersih yang dilaksanakan oleh berbagai lembaga pemerintah dan non pemerintah di Kabupaten Magelang sudah mencapai 3.975.155 lliter.


BPBD melakukan dropping air sebanyak 1.335.000 liter, menggunakan 271 tangki untuk 14.627 KK yang tinggal di 40 desa di 13 Kecamatan di Kabupaten Magelang.


Lembaga-lembaga non pemerintah yang berpartisipasi melakukan dropping air bersih bagi masyarakat, antara lain Palang Merah Indonesia (PMI) sebesar 343.400 liter, MDMC 165.765 Liter, CSR 22 ribu liter, dan Komunitas Relawan 2.088.990 liter.


Berdasarkan akun instagram @mdmc.magelang, partisipasi mengentaskan masalah kekerangan tidak saja dilakukan dengan melakukan dropping air bersih tetapi juga dengan dropping air minum bagi masyarakat.


Realisasi dropping air bersih bagi warga telah dilaksanakan oleh BPBD sejak Juni lalu. Pada waktu itu, dilakukan dropping air bersih sebanyak 40 ribu liter. Pada Juli 2023 BPBD melakukan dropping 20 ribu liter. Di Agustus, kuantitas dropping air bersih meningkat tajam menjadi 305 ribu liter. Kemudian September realisasi dropping air meningkat menjadi 495 ribu liter. Dan pada Oktober 2023 realisasi dropping air diperkirakan meningkat karena baru tanggal 23 Oktober realisasinya sudah mencapai 495 ribu liter.


Sebaran distribusi air bersih di wilayah Kabupaten Magelang yang dilaksanakan BPBD hingga 23 Oktober mencapai 13 kecamatan terdiri dari 40 desa mencapai 14.627 KK. 


Sebaran distribusinya meliputi: 

Kecamatan Borobudur 465 ribu liter, 

Kecamatan Pakis 290 ribu liter, 

Kecamatan Tegalrejo 185 ribu liter, 

Kecamatan Salaman 130 ribu liter, 

Kecamatan Tempuran 110 ribu liter, 

Kecamatan Mertoyudan 45 ribu liter, 

Kecamatan Grabag 35 ribu liter, 

Kecamatan Sawangan 30 ribu liter, 

Kecamatan Secang 20 ribu liter, 

Kecamatan Bandongan 15 ribu liter, 

Kecamatan Ngablak 15 ribu liter, 

Kecamatan Candimulyo 10 ribu liter, 

dan Kecamatan Ngluwar 5.000 liter.


Sebaran distribusi air bersih pada 23 Oktober 2023 ini menggambarkan dampak kekeringan yang makin meluas. Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edi Wasono, pada awalnya dropping air dilaksanakan di 15 desa dari enam kecamatan yaitu Salaman, Mertoyudan, Pakis, Secang, Tegalrejo dan Borobudur. 


"Dropping air bersih pada waktu itu baru mencapai 375.000 liter atau sekitar 75 tangki," ungkapnya.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar