Dua BPJS Bersinergi, Gelar Webinar Soal Pendidikan

Dilihat 770 kali

BERITAMAGELANG.ID - Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pembentukan karakter generasi penerus bangsa. Hal inilah yang menggerakkan BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan dan Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) menggelar webinar bertema "Pentingnya Kurikulum Jaminan Sosial di Indonesia untuk Pendidikan Menengah dan Tinggi". 


Kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional tersebut, dibuka secara resmi oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan diikuti ratusan peserta yang berasal dari beragam perguruan tinggi di Indonesia. 


Kepala BPJS Ketenagakerjaan Magelang, Budi Pramono, Senin (13/6/2022) menyatakan, institusinya sudah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan baik Kota dan Kabupaten Magelang terkait Perlindungan Tenaga Kependidikan serta kerja sama terkait edukasi jaminan sosial di pelayanan pendidikan.


"Kerja sama dengan Disdikbud sudah kami jalin, sehingga dengan adanya instruksi seperti ini, kami dan Disdikbud sudah siap untuk memberikan edukasi terkait jaminan sosial ke sekolah ataupun pelayanan pendidikan lain, tentang pentingnya perlindungan sosial tersebut," kata Budi Pramono.


Sebelumnya, Muhadjir Effendy dalam webinar itu menekankan bahwa Undang-Undang Dasar (UUD) telah mengamanatkan negara untuk mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat. Berangkat dari semangat tersebut terbitlah Undang-Undang 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang bertujuan menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar hidup layak (KDHL) bagi setiap peserta dan atau anggota keluarganya. Implementasi SJSN tersebut dilaksanakan melalui dua program yaitu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan dan program jaminan sosial ketanagakerjaan oleh BPJS Ketenagakerjaan melalui mekanisme asuransi sosial dan tabungan dengan prinsip gotong-royong.


"Implementasi prinsip gotong royong ini sejalan dengan prinsip keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan selaras pula dengan salah satu nilai strategis instrumental dari gerakan nasional revolusi mental," imbuh Muhadjir.


Pihaknya juga menyoroti masih banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya jaminan sosial sebagai bentuk perlindungan sosial dari risiko yang bisa menimpa dirinya dan keluarganya setiap saat. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2019, literasi asuransi penduduk Indonesia hanya sebesar 19,40%. 


Oleh karena itu Muhadjir berharap kegiatan kampanye, sosialisasi, edukasi dan literasi harus dilakukan lebih gencar lagi oleh kedua BPJS, bersama kementerian lembaga terkait dengan melibatkan segenap pemangku kepentingan, termasuk lembaga-lembaga pendidikan melalui penanaman nilai gotong royong dan pentingnya jaminan sosial dalam peningkatan derajat kualitas hidup masyarakat. Salah satu cara yang tepat adalah dengan memasukkan jaminan sosial menjadi substansi ajar di dalam Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar