BERITAMAGELANG.ID - Pemerintah Kabupaten Magelang bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui UPPD Samsat Kabupaten Magelang menggelar Government Auto Show (GAS) Tahun 2025, Sabtu (15/11), di halaman UPPD Samsat Kabupaten Magelang. Kegiatan ini menjadi ajang kolaborasi besar yang tidak hanya menampilkan pameran otomotif, tetapi juga mendorong peningkatan kepatuhan pajak kendaraan bermotor serta memperkuat kemandirian fiskal daerah.
Dalam sambutannya, Bupati Magelang Grengseng Pamuji menegaskan GAS 2025 merupakan wujud nyata sinergitas antara pemerintah daerah dan provinsi dalam mendukung pelayanan publik, terutama terkait optimalisasi penerimaan daerah dari sektor perpajakan.
"Pemerintah Kabupaten Magelang mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat, para wajib pajak, dan Mitra Samsat Budiman yang telah membantu penerimaan daerah, khususnya Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Opsen PKB, dan Opsen BBNKB," ujar Grengseng.
Grengseng menekankan pembangunan di Kabupaten Magelang baik fisik maupun nonfisik merupakan keniscayaan yang harus terus dipacu demi mewujudkan visi daerah: Aman, Nyaman, Religius, Unggul, dan Sejahtera menuju Indonesia Emas 2045. Untuk mencapai visi tersebut, daerah harus memperkuat kemandirian fiskal agar dapat membiayai pembangunan dan pelayanan publik secara berkelanjutan.
Menurutnya, kemandirian fiskal bukan sekadar angka dalam laporan keuangan, tetapi simbol kemampuan daerah dalam berdiri tegak membiayai kebutuhannya sendiri.
"Diperlukan peran aktif, sinergi, dan kolaborasi antara pemerintah daerah, para wajib pajak, dan seluruh stakeholder terkait," tambah Grengseng.
Kepala UPPD Samsat Kabupaten Magelang, Moh Sholeh, dalam laporannya menjelaskan, GAS 2025 dirancang sebagai upaya optimalisasi Pendapatan Asli Daerah, khususnya dari sektor Opsen PKB dan BBNKB. Kegiatan ini menggabungkan edukasi, pelayanan publik, hiburan, hingga aktivitas sosial sehingga mampu menarik perhatian masyarakat luas.
"Dalam kegiatan ini kami mengajak masyarakat melakukan balik nama kendaraan bermotor serta tertib membayar pajak tepat waktu," kata Moh Sholeh.
Rangkaian acara dalam GAS 2025 meliputi pameran otomotif, pemeriksaan kesehatan gratis, layanan konsultasi dan pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB), riding sore (nyorid), bakti sosial, kontes otomotif, talkshow edukatif, live music performance, pembagian suvenir dan merchandise. Selain itu, dalam acara ini juga dilakukan penyerahan reward bagi Mitra Samsat Budiman yang dinilai paling berkontribusi.
Selain itu, dalam acara ini juga dilakukan penyerahan reward bagi Mitra Samsat Budiman yang dinilai paling berkontribusi. Karena kontribusinya, Pemerintah Kabupaten Magelang memberikan penghargaan kepada Mitra Samsat Budiman yang dinilai memiliki transaksi terbanyak dan kontribusi penerimaan terbesar hingga triwulan ketiga 2025. Mereka antara lain:
1. Arga Mulya, Kecamatan Srumbung
2. Geseng Mandri, Kecamatan Grabag
3. Migunani, Desa Kalinegoro Kecamatan Mertoyudan
4. Koperasi Desa Merah Putih Candirejo, Kecamatan Borobudur
5. BUMDes Karya Manunggal, Kecamatan Ngablak.
Keberadaan Mitra Samsat Budiman menjadi salah satu terobosan pelayanan publik karena mampu menyediakan layanan pembayaran PKB dan administrasi kendaraan sampai ke wilayah desa.
Pada sesi talkshow edukatif, Kasatlantas Polresta Magelang, Kompol Nyi Ayu Fitria Rachma menjelaskan kepolisian memiliki peran penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar PKB dan BBNKB.
Ia mengungkapkan, kepolisian bersama UPPD Samsat dan BPPKAD rutin melaksanakan operasi gabungan untuk memeriksa kendaraan yang melintas, terutama kendaraan yang belum melakukan daftar ulang atau terlambat membayar pajak.
"Operasi ini tidak hanya bersifat penertiban, tetapi juga edukatif karena masyarakat diberikan pemahaman mengenai pentingnya membayar pajak tepat waktu serta menjaga ketertiban administrasi kendaraan," ujar Ayu.
Ia juga menyoroti fenomena masyarakat yang enggan melakukan balik nama kendaraan bekas, padahal hal ini dapat menyebabkan daerah kehilangan potensi penerimaan pajak. Banyak pula pemilik kendaraan yang menggunakan data orang lain agar terhindar dari pajak progresif. Menurutnya, edukasi harus terus dilakukan agar pemilik kendaraan lebih tergugah untuk mematuhi regulasi dan segera mengurus administrasi kendaraan.
"Harapan kami masyarakat bisa lebih meningkatkan kepatuhannya. Jangan ragu untuk mengurus balik nama kendaraan. Saat ini sudah banyak kemudahan pelayanan yang disiapkan pemerintah dan Samsat," tutupnya.
0 Komentar