Harga Cabai Melejit, Petani Tingkatkan Ronda Malam

Dilihat 1177 kali
Petani cabai di Pakis Kabupaten Magelang

BERITAMAGELANG.ID - Kenaikan harga cabai rawit merah dalam beberapa minggu terakhir, tidak saja menjadi berkah para petani, namun juga membuat mereka lebih waspada terhadap aksi pencurian.


Salah satu petani cabai di Dusun Dakawu, Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Su'ud, mengungkapkan sejumlah petani cabai yang ada di lereng Gunung Merbabu tersebut semakin giat melakukan ronda malam seiring melonjaknya harga cabai rawit di pasaran.


Mereka khawatir hasil pertaniannya dicuri orang. Untuk mengantisipasinya, para petani hampir setiap malam berjaga-jaga di sekitar lahan tanaman cabai mereka.


Bahkan tidak hanya cabai berkualitas bagus saja yang laku di pasaran, cabai yang terserang hama pun laku dijual.


Su'ud mengatakan saat ini, tidak hanya cabai rawit yang berkualitas baik saja yang laku di pasaran, namun cabai yang terserang penyakit patek juga laku dijual.


"Tidak hanya cabai yang berkualitas saja yang laku, cabai yang terkena penyakit patek juga laku dijual," kata  pada Selasa (9/3/2021).


Ia mengungkapkan, untuk cabai yang kena penyakit patek tersebut dibeli oleh pengepul dengan harga Rp15.000 per kilogramnya. Sedangkan, cabai rawit yang berkualitas bagus harganya bisa mencapai Rp75.000 per kilogramnya di tingkat petani.


Ia menambahkan, cabai yang terserang hama patek tersebut juga dibeli oleh para pengepul, dan selanjutnya dijual kembali ke para pedagang bakso atau mi ayam.

Ditambahkan Su'ud biasanya cabai rawit yang terkena patek tersebut hanya dicuci dan kemudian dibuat sambal oleh para pedagang bakso atau mi ayam. 


"Itu dilakukan, karena saat ini harganya melambung tinggi," ujarnya.


Ia menambahkan, di lahan tanah miliknya dengan luas sekitar 1.000 meter persegi tersebut sekali panen bisa menghasilkan sebanyak 32 kilogram. Sejak ditanam pada bulan Desember lalu, Su'ud telah memetik 11 kali. Saat dijual harga tertinggi Rp85.000 per kilogram sekitar dua minggu lalu, saat itu ia memanen sebanyak 25 kilogram.


Su'ud menjelaskan, pada awal panen di bulan Februari lalu harga jualnya baru mencapai Rp55.000 per kilogram. Sedangkan saat ini pada kisaran Rp75.000 per kilogram.


"Untuk masa panen tahun ini cukup aman. Tetapi, kami tetap ronda hampir tiap malam di ladang," ujarnya. 


Su'ud berharap tingginya harga cabai ini menjadi momen lama, sehingga petani seperti dirinya mendapat keuntungan.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar