Jelang Festival 5 Gunung, Sawah 'Disulap' Jadi Panggung

Dilihat 2883 kali
Pembuatan panggung Festival Lima Gunung XVII di Dusun Wonolelo, Bandongan, Magelang Jawa Tengah

BERITAMAGELANG.ID - Pertunjukan seni budaya tahunan bertajuk 'Festival Lima Gunung' XVII dari Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, Andong, dan Menoreh akan kembali digelar selama tiga hari pada 10 hingga 12 Agustus 2018.

Sebagai tuan rumah, warga Dusun Wonolelo, Desa Bandongan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah bergotong royong mempersiapkan instalasi panggung dan tata lokasi.

Konsep panggung dipersiapkan secara maksimal. Bentuknya etnik berbahan jerami dan daun kering. Ornamen topeng pentul, kepala burung, gunungan wayang berlatar hutan dan pemukiman mewarnai setting lokasi Festival Lima Gunung.

"Kita mempersiapkan dua panggung untuk pentas. Lokasinya satu di kampung dan satu lagi di area persawahan," kata Kepala Dusun Wonolelo, Pangadi, Rabu (08/08).

Kegiatan pertama kali di lereng Gunung Sumbing ini menjadi sebuah konsep seni budaya spektakuler. Tak kurang dari 2.000 penari tradisional dan modern akan berkolaborasi dalam event berkelas internasional ini.

"Seniman dari luar daerah, ada Jawa Barat, Jawa Timur dan luar negeri seperti Malaysia dan Australia. Rencananya sejumlah tokoh nasional juga hadir," tambah Pangadi.

Tema 'Masih Goblok Bareng' menurut Pangadi merupakan presentasi sifat bersahaja para seniman Lima Gunung yang juga petani.

"Masih Goblok Bareng ini kita berupaya belajar bersama mensikapi kondisi kehidupan saat ini. Goblok bukan berarti bodoh, tak lebih seperti kalah bukan berarti kalah, (justru) karena mengalah," jelas Ketua sanggar Wonoseni Bandongan ini.

Tidak hanya pagelaran meriah, pintu rumah-rumah warga juga akan terbuka untuk siapa saja yang hendak menjadi pemirsa.

"Modalnya kita swadaya, silakan hadir dan saksikan budaya tradisional dari Seni Lima Gunung. Ada kuliner kuno dan keramahan warga di setiap rumahnya," pungkas Pangadi. 


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar