Gus Azmi, Spirit Milenial, dan Pilkada 2024

Dilihat 288 kali

Generasi Milenial, selawatan, dan Pilkada, adalah tiga kosakata yang sedang hype belakangan ini. Pertama, milenial adalah diksi baru yang sering dikutip media sebagai kata lain pemuda atau generasi muda, bukan saja karena banyak mewarnai media sosial, namun juga karena era sekarang yang serba digital, yang dalam batas tertentu dikatakan sebagai era milenial, terlebih lagi, generasi kelahiran 2000-2012 ini dipandang berpotensi besar bagi hitam-putihnya Indonesia pada 2045.


Kedua, selawatan merupakan tradisi yang sejatinya privat bagi kelompok beragama (Islam) kini sudah mengalami pergeseran signifikan dari model kegiatannya. Awalnya selawatan digelar secara diam-diam (terbatas) oleh seseorang (sebagai wirid) atau belasan orang di rumah (in house) seperti misalanya slametan bayi lahir, lalu tempat ibadah (berjamaah membaca barzanji), lalu kini umum digelar di lapangan terbuka dihadiri ribuan orang dari berbagai latar belakang sosial, ekonomi, politik, dan kebudayaan.


Ketiga, Pilkada merupakan momen politik lima tahunan, yang sedikit banyak menyita perhatian warga masyarakat, terlebih lagi untuk gelaran Pilkada 2024 ini, untuk kali pertama digelar secara serentak, diharapkan menghadirkan kemeriahan pesta demokrasi di berbagai wilayah dengan nuansa yang gegap gempita, namun tetap aman, tertib dan damai, dengan menghasilkan output berupa pimpinan daerah, baik gubernur, bupati dan walikota serta para wakilnya yang kredibel, amanah dan penuh integritas, serta merakyat.


Dari pandangan tersebut Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Magelang bermaksud menggelar event `Selawatan Bersama Gus Azmi bertajuk “Berselawat Bersama Rakyat Menuju Pilkada Damai dan Bersih" di Kota Mungkid pada Agutus ini. Tujuannya mengajak masyarakat berselawat untuk nyadong (mengharap) syafa`at Nabi Muhammad SAW sekaligus sosialisasi pengawasan Pilkada serentak secara damai, tertib, dan Luber serta Jurdil untuk menghasilkan pemimpin baru yang legitimate, bersih, amanah dan penuh integritas.


Gus Azmi Syubbanul Muslimin


Mengapa Gus Azmi yang diundang, bukan group selawatan lainnya? Jamaah atau yang sering diidentifikasi sebagai muhibbin Gus Azmi merupakan komunitas selawat yang tumbuh bersama Gus Azmi secara natural dan kultural dengan portofolio positif di setiap event-nya. Gus Azmi vokalis dari grup musik religi Syubbanul Muslimin yang berasal dari Probolinggo, Jawa Timur. Gus Azmi dikenal luas karena suaranya yang merdu dan kemampuan membawakan selawat dengan penuh penghayatan, sehingga menarik banyak penggemar, terutama di kalangan anak muda.


Pandangan umum terhadap jemaah selawat dan muhibbin Gus Azmi cenderung dipandang sebagai event solidaritas sosial dan jamaah mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui lantunan selawat dan zikir. Kegiatan mereka tidak hanya melibatkan peribadatan, tetapi juga sering diiringi dengan kegiatan sosial dan dakwah, yang mempererat tali silaturahmi antar anggota dan masyarakat luas.


Tentu, makna utama kehadiran komunitas ini akan mendorong secara positif untuk semakin mencintai Nabi Muhammad SAW dan memperdalam keimanan. Secara umum, jemaah shalawat dan muhibbin Gus Azmi berperan dalam menyebarkan semangat kebersamaan dan kecintaan pada Nabi melalui seni musik religi, yang merupakan bagian penting dari budaya dan tradisi Islam di Indonesia.


Sosialisasi kepada rakyat


Dengan event selawat Gus Azmi Bawaslu berkepentingan mempublikasikan kepada warga masyarakat, khususnya yang berada di wilayah Kabupaten Magelang, bukan saja eksistensi Bawaslu sebagai sebuah lembaga, namun juga peran, fungsi, dan tugas serta wewenang dan capaian yang mengiringi eksistensinya. Dari event ini Bawaslu juga mengajak warga masayarakat untuk bepartisipasi aktif melakukan pengawasan di semua tahapan Pilkada serentak 2024. Sebab event selawatan melibatkan banyak orang dapat menjadi platform untuk menyebarluaskan informasi tentang eksistensi sebuah lembaga, dalam hal ini adalah Bawaslu Kabupaten Magelang, dan juga pentingnya partisipasi dalam Pilkada. Melalui kebersamaan pelantunan selawat dan ceramah kiai yang hadir, diharapkan juga jemaah atau warga masyarakat mendapatkan pengetahuan tentang hak-hak mereka sebagai pemilih dan bagaimana proses Pilkada berlangsung.


Komunitas selawatan Gus Azmi memiliki jaringan yang luas. Melalui acara ini, Bawaslu Kabupaten Magelang akan menginformasikan kepada publik, mengenai Pilkada 27 November 2024, kesadaran akan hak pilih warga, dan pentingnya berpartisipasi dalam gelaran Pilkada, serta agar warga, baik muhibbin Gus Azmi maupun masyarakat secara umum, aktif berpatisipasi dalam pengawasan seluruh tahapan Pilkada yang sedang berlangsung. Event ini juga dapat dimaknai sebagai penyuluhan rakyat mengenai pengawasan tahapan Pilkada yang dilakukan oleh segenap jajaran Bawaslu Kabupaten Magelang.


Tujuan ini sebagai bagian dari upaya pembentukan kesadaran sosial dan moral sebab sejatinya event selawatan mengajarkan nilai-nilai moral dan sosial. Jemaah dapat saling menginspirasi tentang berpartisipasi dalam proses demokrasi Pilkada serentak secara aktif dan bertanggung jawab. Hal ini bisa mencakup dorongan untuk terlibat dalam pengawasan Pilkada guna memastikan transparansi dan keadilan dalam politik Pilkada serentak.


Secara nalar sederhana, di daerah seperti Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, event selawatan menjadi cara efektif untuk sharing informasi kepada masyarakat. Selawatan memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan partisipasi pemilih dalam pengawasan Pilkada, serta memperkuat kesadaran akan tanggung jawab sebagai warga negara.


Edukasi dan Entertainment


Selawatan dengan ribuan jemaah mudah hadir dan terlibat secara langsung adalah sisi lain yang menarik banyak peserta dari berbagai lapisan masyarakat. Ini memberikan kesempatan untuk menjangkau audiens luas dengan pesan-pesan sosialisasi Bawaslu.

Gus Azmi, dengan pengaruh dan popularitasnya, diharapkan membantu menarik perhatian lebih banyak orang. Kombinasi antara asupan "gizi rohani", hiburan dari Gus Azmi dan informasi yang disampaikan tentang profil, program dan kinerja Bawaslu dapat membuat penyampaian pesan cepat dan dan mudah diingat. Apalagi motode ini sebagai cara menyenangkan dan informatif sehingga rakyat mudah memahami dan menyerap informasi dari Bawaslu.


Bahwa dengan memanfaatkan acara selawatan untuk menyebarluaskan informasi tentang pengawasan pemilihan dan pentingnya partisipasi, dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat tentang proses demokrasi. Ini juga memberikan dorongan untuk melibatkan lebih banyak orang dalam pengawasan pemilihan.


Akhirnya, citra positif dan kredibilitas Gus Azmi, sebagai publik figur yang dihormati dan memiliki pengikut setia, diharapkan membantu melaksanakan tanggung jawab dan tugas Bawaslu sebagai lembaga pengawas pilkada. Jika Gus Azmi mendukung dan mengedukasi tentang pentingnya peran Bawaslu dalam menjaga integritas proses pilkada serentak, tentu pesan tersebut akan memberikan manfaat bagi proses demokrasi dan terwujudnya hak-hak rakyat mendapatkan pemimpin baru yang kredibel dan legitimate.


Mari berselawat, semoga kita semua memperoleh syafa`at Nabi Muhammad SAW. Wallahu a'lam.


Penulis: Muhammad Hafidh, Koordinator Divisi SDM, Organisasi & Diklat Bawaslu Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar