Kreasi Saat Pandemi, Seniman Merapi Melukis Pada Koper Kuno

Dilihat 1477 kali
Perupa Agus Merapi menyelesaikan lukisan pandemi di koper kuno
BERITAMAGELANG.ID - Pandemi Covid-19 disikapi kreatif oleh seorang seniman lereng barat Gunung Merapi Kabupaten Magelang. Uniknya bukan di atas kanvas, namun ia melukis di koper kuno yang menjadi simbol bekal menghadap Sang Khalik ketika Covid-19 masih mewabah.

Pandemi Covid-19 membuat aktivitas terbatas. Demi memutus mata rantai virus itu Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diterapkan. Bukan merasa tertekan, seniman Agus Suyitno menjadikan pandemi sebagai inspirasi.

"Untuk masa pandemi ini sekitar 9 lukisan. Baru tahun ini, sekitar 3 bulan ide melukis di koper pandemi," ucap perupa yang akrab disapa Agus Merapi ini, Sabtu (17/7/2021).

Sejumlah lukisan terpajang di rumahnya di Dusun Gatak Desa Polengan Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. 

Pelukis yang mengenyam pendidikan Seni Rupa UNS dan Sarjana Wiyata Yogyakarta ini mengaku ide awal melukis di atas koper karena tidak punya kanvas. Sementara untuk membeli kanvas ia kesulitan dengan kondisi masih pandemi. Kemudian muncul ide untuk melukis di sebuah koper kuno koleksinya dan berlanjut hingga sekarang.

Koper kuno berlapis kulit cokelat dengan panjang 50 cm dan lebar 25 cm itu hanya bagian pintu yang dilukis. Hasilnya penampilan koper kuno usang bekas wadah biola itu menjadi sebuah karya seni bernilai tinggi.

"Ini imajinasi saat pandemi. Kopernya ini lapisannya kulit. Saya coba lukis kok menarik, sekarang lanjut," ungkapnya.

Agus menuturkan lukisan yang dihasilkan merupakan aliran baru yang ia ciptakan sendiri dan belum ada di dunia. Aliran tersebut bernama, Mistisistme dari kata mistis khas.

Aliran itu, imbuhnya, hasil dari kontemplasi (perenungan) batin yang dipadukan dengan seni lukis Indonesia Asia Timur seperti keyakinan akan Dewa Dewi Kebaikan, kekuatan roh, alam dalam perjalanan spiritual sang pelukis. 

Menurut Agus Merapi, tema lukisan koper memang berkaitan dengan rasa prihatin akan banyaknya korban dari pandemi Covid-19 dan Gunung Merapi. Koper menjadi simbol bekal sedangkan Gunung Merapi adalah simbol keabadian.

"Tidak saja masa Covid, manusia harus memiliki bekal koper ini untuk menghadap Sang Pencipta melewati monumen abadi gunung Merapi," jelasnya.

Selain pada media koper lukisan mistis, perupa Agus Merapi juga menggunakan berbagai ukuran kanvas. Saat ini beberapa koper sudah selesai ia lukis.

Bagi perupa kelahiran tahun 1965 ini lukisan koper juga menjadi doa harapan agar pandemi segera berakhir dan masyarakat diberi kesehatan keselamatan.

Selain menjadi hiasan, semua hasil karyanya itu rencananya akan dipajang dalam sebuah pameran tunggal maupun bersama seniman lain. 

"Kalau ini ya, saya masih lihat paling engga (harganya) Rp25 juta, pas itu. Kalau tidak segitu pingin koleksi sendiri saja," pungkasnya.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar