Masuk Wilayah Kabupaten Magelang, Kirab Pemilu 2024 Berlangsung Dengan Semarak

Dilihat 1371 kali
Bupati Magelang Zaenal Arifin bersama jajaran Forkompimda Kabupaten Magelang dan jajaran KPU Provinsi DIY serta KPU Provinsi Jawa Tengah saat melaksanakan Kirab Pemilu Tahun 2024

BERITAMAGELANG.ID- Penyelenggaraan Kirab Pemilu Tahun 2024 ini merupakan salah satu upaya sebagai sarana untuk meningkatkan partisipasi aktif masyarakat melalui kegiatan sosialisasi secara masif dan untuk mengedukasi pemilih. Hal ini disampaikan oleh, Bupati Magelang Zaenal Arifin pada acara serah terima kirab Pemilu Tahun 2024 yang dilaksanakan di halaman Setda Kabupaten Magelang, Sabtu (29/7/2023).

Zaenal Arifin mengatakan, sejarah panjang Pemilu di tanah air menjadi refleksi yang sangat penting bagi penyelenggaraan Pemilu Tahun 2024 mendatang. Menurutnya, residu Pemilu pada tahun sebelumnya masih terasa hingga saat ini di tengah masyarakat.

Isu polarisasi dan politik identitas, menjadi tantangan bagi penyelenggara pemilu Tahun 2024 mendatang. Maka hal ini harus diantisipasi agar tidak berkembang kembali dan menimbulkan dampak sosial, kondusifitas, konflik dan berpotensi terjadinya disintegrasi bangsa.

"Maka dalam menyongsong Pemilu 2024 dibutuhkan kolaborasi, sinergitas, multipihak dalam upaya menjaga suasana kebatinan masyarakat melalui pendewasaan politik, sekaligus sebagai integritas bangsa," kata Zaenal Arifin.


Melalui Kirab Pemilu dengan tema 'Pemilu Sebagai Integritas Bangsa' Zaenal mengajak masyarakat untuk membangun narasi Pemilu 2024 dengan berpolitik yang tidak meninggalkan jati diri bangsa, sebagai bangsa yang berbudaya, beretika dan bermartabat.

"Maka atas nama pribadi dan atas nama Pemerintah serta masyarakat Kabupaten Magelang, kami menyambut baik sekaligus mendorong diselenggarakannya Kirab Pemilu ini, sebagai salah satu upaya yang di lakukan KPU guna menciptakan Pemilu yang aman dan kondusif," ucap Zaenal.

Sementara, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Tengah, Paulus Widiantoro menyampaikan bahwa, sesungguhnya Pemilu adalah konflik yang dilegalkan dalam suatu aturan. Menurutnya Pemilu adalah satu pihak yang akan merebut kekuasaan dan satu pihak lainnya yang akan mempertahankan kekuasaannya. 

"Namun yang perlu dipahami, Pemilu dibuat tidak sebagai konflik terbuka tetapi konflik yang menyatukan, karena ini dilaksanakan serentak seluruh Indonesia dan bukan untuk membuat kita pecah, akan tetapi menyatukan potensi bangsa dalam satu kegiatan Pemilu bersama," ungkap Paulus Widiantoro.  

Menurutnya, diadakannya kirab Pemilu ini untuk menyulam atau menyambung serta dapat menggelorakan bersama di semua wilayah NKRI, sehingga semua yang terlewati kirab tersebut bisa menikmati dan merasakan euforia Pemilu dengan penuh suka cita, khususnya di Provinsi Jawa Tengah.

Sedangkan, Ketua KPU Kabupaten Magelang, Afiffudin menambahkan, kegiatan Kirab Pemilu ini menjadi salah satu indikator bahwa Pemilu merupakan sarana integrasi bangsa, meskipun berbeda-beda namun adalah satu kesatuan dalam NKRI.

"Seperti semboyan yang kita punya dalam Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu jua," tandasnya.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar