Musim Liburan, Ribuan Wisatawan Kunjungi Pasar Wengi Watu Gede Lereng Sumbing

Dilihat 1854 kali
Suasana meriah event Pasar Wengi Watu Gede Dusun Jetak, Desa Sidorejo, Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang Jawa Tengah, Sabtu (22/12).

BERITAMAGELANG.ID - Momen liburan, kali ini Pasar Kebon Watu Gede, lereng Gunung Sumbing di Dusun Jetak, Desa Sidorejo, Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang Jawa Tengah buka di malam hari dan ramai dikunjungi ribuan wisatawan. Pasar digital kreasi pemuda dusun ini memiliki konsep menarik dengan nuansa kuno di antara suguhan pagelaran seni tradisional dan modern. 

Atraksi seni tari obor Obar Abir, menjadi pembuka wisata Pasar Wengi Kebon Watu Gede, Sabtu (22/12) malam. Dari kilatan api, disusul pagelaran tari kolosal Manohara dari Sanggar Langen Budoyo Dusun Pucung Pogalan Kecamatan Pakis lereng Gunung Merbabu menambah suasana pasar yang digelar Minggu Pahing dan Minggu Legi penanggalan Jawa itu semakin meriah. 

Sendratari Manohara sendiri berkisah tentang cinta tanah di sengketa yang berujung kedamaian, semangat gotong royong dan kemakmuran seperti terpahat di salah satu relief Candi Borobudur.

Sementara itu, hingga tengah malam, penampilan sejumlah kelompok band lokal seakan mengundang ribuan wisatawan untuk terus berdatangan di pasar wisata unik di lereng Gunung Sumbing ini. Para wisatawan dari berbagai kota sengaja datang demi menikmati sajian kuliner jajanan serba kuno yang nyaris punah. 

"Bisa dilihat jumlah wisatawan yang datang mencapai ribuan. Utamanya menimbulkan 'multiplayer effect' untuk kesejahteraan masyarakat," kata Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (DISPARPORA) Kabupaten Magelang Iwan Sutiarso, Sama.Sos di sela acara.

Keunikan lain dari pasar wisata satu ini adalah lokasinya berada di bawah rimbun pohon bambu tepi sawah. Setiap transaksi pembayaran menggunakan mata uang kuno benggol atau setara dua ribu rupiah setiap satu kepingnya.

"Dengan tema Energi Sumbing ini diharapkan Pasar Watu Gede menjadi magnet awal pengembangan wisata lereng Gunung Sumbing," lanjutnya.

Keberadaan wisata inovatif ini, menurut Iwan berkat kreativitas warga memanfaatkan media sosial. Meski lokasinya jauh dari pemukiman, wisata ini terus berkembang dan semakin dikenal masyarakat luas.

"Konsepnya digital namun tetap mempertahankan kearifan lokal kuno. Ini kolaborasi antara masyarakat desa dengan generasi milenial yang peduli dengan pariwisata Kabupaten Magelang," ungkapnya.

Konsep kearifan lokal dan kesederhanaan itu menjadi daya tarik wisatawan khususnya musim libur sekolah dan akhir pekan seperti sekarang ini.

Pasar Wengi Watu Gede ini akan digelar selama dua hari mulai 22 hingga 23 Desember 2018. Selain bisa menemukan aneka jajanan kuno dan hiburan menarik, wisatawan juga bisa menikmati suasana tenang alam pedusunan nan sejuk. Moment lain  yang juga menarik adalah menerbangkan ratusan lampion ke langit Gunung Sumbing sebagai simbol harapan dan doa baik di penghujung tahun 2018.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar