BERITAMAGELANG.ID - Dalam rangka penguatan sinergitas dan kerja sama antar daerah, Pemerintah Kabupaten Magelang dan Pemerintah Kota Magelang melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) di Omah Budur, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Rabu (3/12).
FGD tersebut dihadiri Bupati Magelang Grengseng Pamuji, Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono, Wakil Walikota Magelang, Sri Harso, Ketua DPRD Kabupaten Magelang, Sakir, Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang, Adi Waryanto, serta kepala OPD di lingkup Pemkab dan Pemkot Magelang, dan beberapa pejabat lainnya.
Dalam sambutannya, Bupati Magelang Grengseng Pamuji menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan FGD sebagai ruang menyamakan persepsi sekaligus memperkuat kolaborasi pembangunan kedua wilayah yang secara budaya dan geografis saling terhubung.
"Pertemuan ini luar biasa. Kita ingin membangun kebersamaan. Selama ini Kabupaten Magelang banyak dibantu, terutama dalam layanan pendidikan di Kota Magelang," ujarnya.
Namun demikian, Grengseng mengakui masih ada sejumlah catatan dan tantangan terkait akses layanan. Ia berharap ada toleransi dan kebijakan yang lebih berpihak, khususnya bagi masyarakat kecil.
"Tidak fair kalau warga kami boleh sekolah di Kota Magelang, tapi kemudian ada tuntutan yang memberatkan seperti contohnya masuk sekolah jam setengah 7. Kami berterima kasih karena sudah banyak difasilitasi. Namun kami mohon sedikit toleransi," tegasnya.
Lebih lanjut, Grengseng juga menyoroti pelayanan kesehatan lintas wilayah, mengingat jumlah penduduk Kabupaten Magelang mencapai 1,3 juta jiwa dengan jumlah rumah sakit yang terbatas.
"Ke depan kita fokus pada kolaborasi pelayanan kelas 3. Kalau kita bekerja bersama, maka pelayanan kepada masyarakat kota dan kabupaten bisa setara. Kami siap 1.000 persen untuk bekerja sama," jelasnya.
Selain pendidikan dan kesehatan, sektor pariwisata juga menjadi perhatian. Menurutnya, potensi wisata Borobudur sebagai destinasi kelas dunia harus dikelola secara bersama, termasuk dalam penguatan ekosistem seni budaya lokal.
"Hotel-hotel di Kota Magelang bisa ikut memfasilitasi atraksi budaya agar seniman mendapatkan ruang ekonomi. Ini akan menciptakan ekosistem pariwisata yang saling menguatkan," tambahnya.
Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono, menyambut baik gagasan kolaborasi tersebut. Ia menyebut FGD ini merupakan bentuk keseriusan kedua pemerintah daerah untuk menyiapkan nota kesepahaman dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, pariwisata, hingga pengelolaan sampah.
"Semangatnya adalah kebersamaan. Kebijakan Kota Magelang harus selaras dengan Kabupaten Magelang agar pelayanan masyarakat menjadi lebih optimal," kata Damar.
Damar menyebut, bidang pendidikan menjadi salah satu fokus utama karena saat ini sekitar 60 persen siswa SD dan SMP di Kota Magelang berasal dari Kabupaten Magelang.
"Kami sedang menyiapkan konsep smart school. Tentu kami berharap masyarakat bisa mengikuti standar dan pola layanan yang kami terapkan," imbuhnya.
Pada sektor pariwisata, Damar menegaskan bahwa Kota Magelang tidak bisa dipisahkan dari Borobudur sebagai magnet utama pariwisata di kawasan Magelang Raya.
"Borobudur adalah destinasi kelas dunia, sehingga kita semua harus terhubung dalam ekosistem wisata yang produktif," jelasnya.
Baik Pemerintah Kabupaten maupun Kota Magelang sepakat bahwa kerja sama lintas wilayah menjadi kebutuhan strategis untuk meningkatkan pelayanan publik dan mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan.
Untuk diketahui bersama, kesepakatan tersebut akan diformalkan dalam nota kesepahaman yang saat ini dalam tahap penyusunan.
0 Komentar