BERITAMAGELANG.ID - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang, Slamet Ahmad Husen, menekankan pentingnya pelestarian budaya Jawa di tengah derasnya arus modernisasi. Untuk itu, masyarakat terutama guru dan orang tua, diminta menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya Jawa tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Slamet Ahmad Husen pada kegiatan Sinau Basa Jawa lan Busana Jawa, di BPOW Ketep Pass, Sawangan, Magelang, Senin (1/12).
Upaya pelestarian budaya kembali digelorakan melalui kegiatan Sinau Basa Jawa lan Busana Jawa, mengusung tema Peningkatan Kapasitas Tata Kelola Lembaga Kesenian Tradisional. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Magelang bekerja sama dengan Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Kabupaten Magelang.
Dua narasumber dihadirkan, yakni Ari Siswarsani dari LKP Dhitta Wedding sekaligus Pengurus HARPI (Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia) Jawa Tengah, serta Bambang Supriyono dari KSBN Jawa Tengah yang mengisi materi bahasa Jawa.
Bupati menegaskan, bahwa bahasa Jawa dan busana Jawa bukan sekadar sarana komunikasi maupun pakaian, tetapi merupakan fondasi jati diri masyarakat Jawa.
âBahasa Jawa, khususnya Unggah-Ungguh Basa seperti krama dan ngoko, mengandung ajaran sopan santun, etika, tata krama, serta penghormatan. Demikian pula busana Jawa, setiap corak dan bagiannya memiliki makna dan filosofi yang dalam,â jelasnya.
Melalui kegiatan ini, pemerintah berharap peserta semakin memahami kaidah penggunaan bahasa dan busana Jawa yang benar. Disdikbud juga diharapkan mampu menghadirkan program kreatif agar pembelajaran Bahasa Jawa semakin menyenangkan dan menjadi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, seluruh lapisan masyarakat, terutama guru dan orang tua, diminta menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya tersebut.
âMari kita bergerak bersama! Melestarikan budaya Jawa ini, karena semua itu bukan semata-mata tugas pemerintah, tetapi menjadi tanggung jawab kita bersama. Harapannya, jangan sampai âhilang Jawaneâ karena perkembangan zaman,â pesannya.
Ari Siswarsani dari LKP Dhitta Wedding sekaligus Pengurus HARPI Jawa Tengah membawakan materi tentang tata busana Jawa, bahwa dengan pesan budaya yang sarat makna, âAjining Diri Saka Lathi, Ajining Raga Saka Busana,â sebagai pengingat bahwa perkataan dan penampilan adalah cermin kemuliaan diri.
Kegiatan diikuti oleh berbagai unsur, mulai dari kepala OPD terkait, anggota KSBN, perwakilan KNPI, IPNU, IRM, PWI hingga para guru MGMP Seni Budaya.
0 Komentar