BERITAMAGELANG.ID - Seorang petani muda di Kabupaten Magelang sukses mengembangkan tanaman buah kelengkeng secara organik dengan kualitas unggul berukuran besar, dagingnya tebal namun bijinya kecil. Berkat kerja kerasnya pula, ia mulai meraup untung dan banyak masyarakat yang datang untuk belajar budi dayanya.
Adalah Muhammad Prabowo, petani kelengkeng organik asal Desa Ngentak Kelurahan Sanden Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang mulai merasakan prospek dari budi daya buah kelengkeng jenis New Kristal atau kelengkeng kateki berkualitas dengan sedikit perawatan.
Memanfaatkan lahan seluas 8.000 m2 petani muda ini rutin memanen buah kelengkeng unggulan yang ditanam pada lahan berpasir khas lereng Gunung Merapi. Sekitar 70 pohon kelengkeng rutin dipupuk secara organik semprot menggunakan pupuk cair Wow yang merupakan inovasi kelompok tani lokal. Hasilnya masing-masing pohon terlihat berbuah cukup lebat.
Dari pola perawatan organik itu, buah kelengkeng Prabowo juga memiliki rasa manis, sedikit air, ukurannya juga lebih besar jika dibanding kelengkeng lain. Selain itu daging buah kelengkengnya juga lebih tebal dengan biji relatif kecil.
"Itu karena perawatan menggunakan pupuk cair Wow seminggu lima kali dan menjaga kebersihan dari rumput rumputan," kata Prabowo di sela perawatan kebun kelengkengnya, Jumat (10/5/2024).
Dikatakan Prabowo, pola perawatan organik mulai dilakukan akhir 2020 dengan prinsip dasar mengolah limbah tanaman untuk tanaman. Selain penyemprotan pupuk organik cair, juga diterapkan manajemen filter sumber air lokal ke kolam ikan, Hal itu untuk menetralisir pestisida, maupun zat kimia lain dari luar. Sedangkan limbah tanaman seperti daun, dan lainnya dikelola menjadi unsur hara dikembalikan ke tanah.
Diceritakan Prabowo, hasil panen kelengkeng dari masing masing pohon rata rata menghasilkan hingga 60-70kg buah yang dijual pada kisaran harga Rp60.000/kg.
Permintaan kelengkeng organik, menurut Prabowo juga sangat tinggi bahkan dirinya kekurangan stok untuk memenuhi permintaan dari berbagai daerah.
"Pangsa pasar bagus orang selalu tertarik. Pasaran umum ke Jakarta masih kekurangan,â jelas pria berusia 46 tahun yang juga akrab disapa Boby klengkeng ini.
Dedikasi terhadap pertanian organik Prabowo juga mendapat dukungan dari istrinya, Endang Tri Purwani. Kekompakan keduanya membuahkan hasil dengan sejumlah penghargaan nasional, salah satunya dari Hijrah Preneur Competition 2021 di Jakarta.
Keberhasilan budi daya kelengkeng secara organik ini juga tak hanya dinikmati Prabowo sendiri karena tak jarang masyarakat luar daerah rela berkunjung ke kebun kelengkeng Prabowo ini. Tujuannya untuk melihat dan belajar langsung tentang pola budi daya tanaman kelengkeng organik secara murah, mudah, dan menjanjikan.
"Ini tentang pengolahan limbah untuk kehidupan dari tanaman ke tanaman. Termasuk pengolahan limbah pengunjung dimanfaatkan," tegas Prabowo.
0 Komentar