Sektor Pertanian Kabupaten Magelang Dinilai Tangguh

Dilihat 1732 kali
Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto didampingi Kepala BPS Kabupaten Magelang, Toto Desanto dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Magelang Drs Soeharno, Kepala Dinas Peterikan, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang saat membuka acara Sosialisasi Sensus Pertanian 2023 Badan Pusat Statistik (BPS)

BERITAMAGELANG.ID- Bupati Magelang diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto membuka kegiatan Sosialisasi Sensus Pertanian 2023 Badan Pusat Statistik (BPS) secara virtual, bertempat di Ballroom Atria Hotel Magelang, Selasa (13/6/2023).

Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto menyampaikan, bangsa Indonesia memiliki cita-cita besar, yaitu menjadi lumbung pangan dunia atau world food storage pada tahun 2045 nanti. Ia meyakini bangsa Indonesia sangat mampu menjadi lumbung pangan dunia sebagai wujud kesiapan dalam menanggulangi krisis pangan.

Hal ini bisa di lihat dari sumber daya alam Indonesia yang sangat mendukung sebagai salah satu media tanam terbaik di dunia, dan 40 juta penduduk Indonesia sebagaian besar bekerja di sektor pertanian. Apalagi Indonesia sudah mencatatkan keberhasilan di sektor pertanian, dengan menjadi negara swasembada untuk 4 komoditas pertanian yakni padi, bawang merah, cabai merah, dan jagung.

"Untuk itu Pemerintah Kabupaten Magelang menyambut baik atas diselenggarakannya Sensus Pertanian 2023 oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Magelang ini, yang mana kegiatan ini akan memberikan gambaran lengkap struktur pokok pertanian, peta kewilayahan, potensi petani milenial, potret kesejahteraan petani kecil dan bahkan petani gurem (petani kecil) di wilayah kita masing-masing," kata Adi.

Selain itu, lanjut Adi, sensus pertanian akan menghasilkan informasi yang sangat bermanfaat dalam merumuskan kebijakan pemberian insentif, penyederhanaan peraturan, modernisasi teknologi, pemberian bantuan kredit usaha, dan pembangunan infrastruktur untuk memperlancar aktivitas perekonomian di sektor pertanian.

Pemerintah Kabupaten Magelang juga berkomitmen sekaligus mendorong agar Sensus Pertanian Tahun 2023 dapat menghasilkan data yang akurat untuk menentukan kebijakan strategis, dan penerjemahan visi misi, sehingga pembangunan di Kabupaten Magelang menjadi terukur, berkualitas dan tepat sasaran.

Untuk diketahui bahwa pada tahun 2022 lalu, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, Kabupaten Magelang mampu mencapai nilai tambah sebesar Rp 7,49 trilyun dan memberikan kontribusi terbesar kedua terhadap PDRB Kabupaten Magelang sebesar 19,19 persen.

Kemudian, dari data Survey Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) BPS, bahwa penduduk Kabupaten Magelang pada usia di atas 15 tahun yang bekerja pada sektor pertanian, sebanyak 34,37 persen.

"Dengan konstribusi sebesar itu, sektor pertanian tidak dapat diabaikan karena menjadi penopang hidup bagi sebagian masyarakat Kabupaten Magelang. Sehingga menjadi tugas kita bersama untuk berpartisipasi aktif menyukseskan Sensus Pertanian 2023 ini," ujar Adi.

Dalam hal ini, Adi meminta agar para Camat, Kades/Lurah agar berpartisipasi aktif dengan turut serta mensosialisasikan pelaksanaan sensus pertanian di wilayah masing-masing dengan memanfaatkan berbagai media informasi, atau bisa melalui Ketua RW / Ketua RT dan kader-kader masyarakat.

Sementara itu Kepala BPS Kabupaten Magelang, Toto Desanto melaporkan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun, BPS wajib melakukan 3 sensus. Untuk setiap tahun berakhiran 0 BPS wajib melakukan sensus penduduk, untuk setiap tahun berakhiran 3 BPS wajib melakukan sensus pertanian dan untuk tahun berakhiran 6 BPS wajib melakukan sensus ekonomi.

"Sehingga di tahun 2023 ini kita melakukan sensus pertanian," jelas Toto Desanto.

Sensus pertanian yang akan dilakukan di tahun 2023 ini merupakan sensus pertanian yang ke 7, pertama kali Pemerintah melalui BPS melakukan sensus pertanian ini pada tahun 1963.

Lebih lanjut, Toto mengatakan pada saat puncak Covid-19 pada tahun 2020 sektor pertanian di Kabupaten Magelang masih bisa tumbuh sebesar 0,16 persen, sementara di sektor yang lain seperti industri, perdagangan mengalami kontraksi.

"Ini menunjukkan sektor pertanian di Kabupaten Magelang adalah sektor yang tangguh di masa apapun," ungkap Toto.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar