Baznas RI Perluas Akses Al Qur’an untuk Penyandang Disabilitas

Dilihat 326 kali

BERITAMAGELANG.ID - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI memberikan dukungan nyata terhadap pendidikan agama yang inklusif bagi penyandang disabilitas, khususnya dalam pembelajaran Al-Qur'an. Melalui program "Tahun Kepedulian Disabilitas dalam Membaca Al-Qur'an", Baznas RI menyalurkan bantuan senilai Rp50 juta kepada Yayasan Pendidikan Tuli Magelang, Sabtu (31/5/2025), di Rumah Marhaba, Dusun Semawung, Desa Sedayu, Kecamatan Muntilan.


Bantuan ini mencakup pembelian perangkat pembelajaran, biaya operasional, serta penunjang pendidikan selama satu tahun bagi santri tuli. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan sosialisasi program Beasiswa Khusus Disabilitas yang diinisiasi Baznas RI.


Ketua Baznas RI, Noor Achmad, dalam sambutannya mengapresiasi para ustadz, ustadzah, dan pengelola yayasan atas dedikasi mereka dalam membuka akses pembelajaran Al-Qur'an bagi penyandang disabilitas.


"Tahun ini, bantuan kami fokuskan untuk pembelajaran dengan bahasa isyarat, karena banyak saudara kita yang disabilitas sangat ingin belajar Al-Qur'an," kata Noor.


Ia juga menambahkan bahwa Baznas telah bekerja sama dengan Kementerian Agama untuk memperbanyak mushaf Al-Qur'an dengan bahasa isyarat serta menyelenggarakan pelatihan khusus bagi para pengajar.


Sementara itu, pengelola sekaligus pengajar Yayasan Pendidikan Tuli Magelang, Muhammad Beni Sasongko, menyampaikan bahwa yayasan ini mulai mengajar santri tunarungu sejak 2019, dan resmi berbadan hukum pada 2020. Metode pembelajaran yang digunakan dirancang agar ramah disabilitas, salah satunya dengan penggunaan harakat sebagai pembeda unik di tingkat global.


"Awalnya kami hanya mengajar lima santri, itu pun dari rumah ke rumah. Alhamdulillah, sekarang sudah ada 50 santri dan delapan pengajar. Salah satu pengajar kami bahkan masuk dalam tim penyusun Mushaf Isyarat Al-Qur'an," jelas Beni.


Ia berharap program ini mampu meningkatkan pemahaman santri terhadap huruf hijaiyah, baik dari segi bentuk tulisan maupun maknanya.


Salah satu orang tua santri, Aprilia, menyampaikan rasa syukur atas hadirnya yayasan ini. Menurutnya, anaknya yang penyandang disabilitas tuli kini dapat belajar mengaji secara lebih efektif.


"Alhamdulillah, anak saya akhirnya mendapatkan akses belajar yang sesuai. Di TPA desa, ia sempat kesulitan mengikuti pembelajaran," ungkapnya.


Dengan hadirnya dukungan dari Baznas RI dan semangat kolaborasi berbagai pihak, Yayasan Pendidikan Tuli Magelang kini menjadi simbol penting pendidikan keagamaan inklusif di Kabupaten Magelang.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar