BERITAMAGELANG.ID - Pemerintah Kabupaten Magelang menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh program delegasi serta program penumpu pangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Dukungan ini merupakan bagian dari implementasi visi "Magelang Anyar Gress" yang dituangkan dalam Sapta Cipta, khususnya pada cipta keempat.
Hal ini disampaikan Bupati Magelang Grengseng Pamuji saat menyampaikan paparan dan usulan prioritas pembangunan dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Eks Karesidenan Kedu, yang digelar di Pendopo Soepardi, Setda Kabupaten Magelang, Senin (28/4/2025). Kegiatan ini juga diikuti oleh Kabupaten Wonosobo, Kebumen, Purworejo, Temanggung, dan Kota Magelang.
Grengseng menjelaskan bahwa pembangunan kawasan lumbung pangan, pertanian, peternakan, serta perikanan berbasis riset dan potensi wilayah sejalan dengan arah kebijakan Provinsi Jawa Tengah untuk menjadi Lumbung Pangan Nasional.
Kabupaten Magelang, dengan luas wilayah 1.129,983 km² dan 75,19 persen lahannya berupa area pertanian, memiliki potensi besar di sektor ini. Padi organik menjadi salah satu komoditas unggulan dengan lahan seluas 2.119 hektare tersebar di lima kecamatan. Tahun 2024, produksi padi mencapai 160.695 ton GKG dengan luas panen 31.382 hektare.
Selain pertanian, capaian indikator makro Kabupaten Magelang juga menunjukkan tren positif. Angka kemiskinan turun menjadi 10,83 persen (2024) dan ditargetkan 9,07â9,93 persen pada 2026. IPM naik menjadi 72,10 dan diharapkan mencapai 73,15 pada 2026. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) juga menurun menjadi 3,55 persen.
Indeks Ketahanan Pangan Kabupaten Magelang tercatat sebesar 79,71 pada 2024, dengan target 80,74 pada 2026. Sementara itu, prevalensi kekurangan konsumsi pangan atau prevalence of undernourishment (PoU) tercatat 11,24 dan ditargetkan turun menjadi 10,52.
Untuk mendukung program penumpu pangan, Pemkab Magelang mengusulkan lima prioritas bantuan keuangan. Antara lain rehabilitasi jaringan irigasi di wilayah lumbung pangan (Grabag, Sawangan, Dukun, Secang, dan Candimulyo), serta pembangunan Jembatan Kali Elo di jalur strategis pertanian antara Mertoyudan dan Mungkid.
Grengseng juga menyoroti masalah pendidikan di Magelang, terutama rendahnya rata-rata lama sekolah (7,83 tahun) yang masih di bawah rata-rata provinsi dan nasional. Ia mengusulkan pembangunan SMA/SMK Negeri di Kecamatan Srumbung, Kaliangkrik, dan Sawangan guna meningkatkan akses pendidikan menengah.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (Purn) Drs. Ahmad Luthfi menyatakan bahwa Musrenbangwil keempat ini menjadi bagian dari strategi besar untuk mewujudkan swasembada pangan Jawa Tengah pada 2026.
"Musrenbangwil tahun ini fokus pada pembangunan infrastruktur penunjang. Tahun depan kita targetkan sudah swasembada pangan, mendukung program pusat," ujarnya.
Ahmad Luthfi menyebutkan bahwa dari target pemerintah pusat sebesar 11 juta ton, Jawa Tengah telah memproduksi 4,9 juta ton dari 731.000 hektar lahan pertanian pada 2025. Sebelumnya, tahun 2024, provinsi ini telah menghasilkan 8,8 juta ton dari 1,5 juta hektar.
"Jawa Tengah sanggup dan mampu memenuhi target nasional. Kedaulatan pangan adalah prioritas utama," tegasnya.
0 Komentar