BERITAMAGELANG.ID - Ratusan umat Buddha dari berbagai negara yang tergabung dalam Majelis Umat Nyingma Indonesia (MUNI), nampak antusias mengikuti Merti Karuna Bhumi atau Fang Seng, yakni mengembalikan makhluk hidup ke habitatnya. Dalam hal ini, umat Buddha menabur ribuan benih ikan di Sungai Progo yang melintas di Desa Brojonalan, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Minggu (11/5/2025).
Sebelum menuju ke sungai Progo, umat lebih dahulu mengikuti puja bakti di Candi Pawon, berjarak 1 km dari sungai. Mereka kemudian berjalan kaki menuju lokasi. Para tokoh agama Buddha menuju mata air Vajranala, untuk mengambil air suci di sendang tersebut. Air itu digunakan untuk memberkahi ikan yang akan dilepas dengan cara dipercikkan.
Ketua Umum Majelis Umat Nyingma Indonesia (MUNI) Lama Rama Santoso Liem mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian kedua setelah kemarin melakukan kegiatan komplek candi Borobudur menjelang Tri Suci waisak 2569 BE/2025.
âKita melepas ikan ke habitatnya. Di agama Buddha ada ajaran bahwa kita perlu melestarikan makhluk hidup. Di dunia ini, tidak hanya manusia saja yang hidup, namun ada makhluk lain seperti ikan dan burung juga makhluk hidup lainnya," ujar Lama Rama.
Lama Rama juga menyebutkan, di Jawa kuno juga ada ajaran semacam itu, sehingga kegiatan ini merupakan kolaborasi antara tradisi Jawa Kuno dan ajaran Buddha.
Sebelum benih ikan dilepas, para bhikkhu mendoakan lebih dahulu dan memberikan cipratan air suci. Setelah itu, secara bergantian umat melepas benih ikan itu ke sungai.
âKenapa kita doakan, kemungkinan apabila ada beberapa ikan yang mati maka bisa lahir kembali di alam yang lebih tinggi," tuturnya.
Ada sekitar 6.000 bibit ikan yang dilepas, antara lain ikan Uceng, Unjar, Melem, Nila dan lain sebagainya.
"Untuk jenis ikan diserahkan kepada UMKM setempat, karena mereka yang paham jenis ikan apa saja yang bisa hidup di Sungai Progo," katanya.
Selain melepas benih ikan, juga dilepas belasan ekor burung Merpati. Nampak ikut melepas burung Mepati, Putri Lingkungan Hidup 2025 Melliza Xaviera Putri Yulian.
Chyntia Tanuwijaya salah satu umat Buddha dari Jakarta mengaku, senang bisa mengikuti kegiatan yang baru pertama kali diikuti. Mahasiswa semester 4 ini sudah berada di Borobudur sejak Kamis lalu,dan sengaja mengikuti berbagai rangkaian kegiatan Waisak di Candi Borobudur hingga Detik-detik Waisak pada Senin (12/5/2025) pukul 23.55.29.
0 Komentar