Warga Desa Paremono Dibekali Pemahaman Pangan Aman dan Bergizi

Dilihat 126 kali

BERITAMAGELANG.ID - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang bekerja sama dengan Komisi IX DPR RI menggelar sosialisasi dan edukasi di Balai Desa Paremono, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Rabu (16/7/2025). Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pangan aman dan pencegahan stunting.


Fokus utama sosialisasi adalah memberikan pemahaman menyeluruh terkait pangan yang aman, bergizi, serta kaitannya dengan pencegahan stunting masalah kesehatan yang masih menjadi tantangan nasional.


Kepala Desa Paremono, Tri Sabdono mengungkapkan apresiasinya terhadap BBPOM Semarang dan DPR RI Komisi IX yang telah memilih desanya sebagai lokasi kegiatan. Ia menilai sosialisasi ini sangat penting, terutama karena Desa Paremono sedang aktif memberdayakan UMKM berbasis herbal yang melibatkan masyarakat lokal.


"Keamanan pangan adalah hal yang mendasar, apalagi desa kami tengah mengembangkan UMKM berbasis herbal. Ini sangat erat kaitannya dengan kesehatan dan ekonomi masyarakat. Saya berharap kegiatan seperti ini terus dilaksanakan secara berkelanjutan untuk memberikan pengetahuan langsung kepada warga," ujar Tri. 


Ketua Tim Informasi, Komunikasi, dan Edukasi BBPOM Semarang, Novi Eko Rini, menjelaskan kegiatan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan pangan yang aman dan bergizi. Ia menekankan banyak penyakit tidak menular yang berakar dari konsumsi makanan yang tidak memenuhi standar keamanan.


"Edukasi ini kami lakukan agar masyarakat tahu persis seperti apa pangan yang aman itu. Makanan yang tidak aman dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk memicu stunting pada anak-anak. Jika sejak dini anak-anak tidak mendapatkan asupan gizi yang aman dan sehat, maka risiko pertumbuhannya akan terganggu," jelas Novi.


Dalam kesempatan itu, Novi juga memaparkan bahwa Desa Paremono dipilih sebagai lokasi intervensi Gerakan Keamanan Pangan Desa Indonesia karena memiliki potensi dan kesiapan sumber daya, termasuk kader pangan yang aktif.


Tak hanya memberikan edukasi, BBPOM juga melakukan pendampingan terhadap para pelaku usaha pangan, khususnya yang memproduksi produk herbal dan jamu. Menurut Novi, produk-produk herbal yang diproduksi secara alami perlu terus dikembangkan, namun jika sudah dalam bentuk kemasan seperti sachet, maka legalitas dan perizinan harus dipenuhi.


"Kami siap membina pelaku usaha agar produk-produknya terdaftar secara resmi. Apalagi Paremono memiliki potensi wisata herbal yang sangat menjanjikan. Jika dikelola dengan baik, ini bisa menjadi unggulan desa sekaligus mendukung kesehatan dan ekonomi masyarakat," tambahnya.


Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat lebih peduli terhadap keamanan pangan di lingkungan mereka dan menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dengan konsumsi pangan yang sehat dan aman, diharapkan angka stunting bisa ditekan dan kualitas hidup masyarakat semakin meningkat.


Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari kader kesehatan desa, pelaku UMKM, hingga tokoh masyarakat.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar