Batasi Komunikasi Siswa, Sekolah Ini Berupaya Cegah Pergaulan Bebas

Dilihat 3008 kali
Suasana kelas di SMP Syubbanul Wathon 2 Salamkanci Bandongan Kabupaten Magelang

BERITAMAGELANG.ID - SMP Syubbanul Wathon 2 Salamkanci Bandongan Kabupaten Magelang Jawa Tengah, memperketat komunikasi antara siswa putra dan putri.

Sekolah tersebut memberlakukan adanya batasan kontak langsung antara siswa berbeda gender.

"Sekolah kami sekaligus sebagai pesantren, kami memberi batas kepada siswa yang berlainan jenis untuk melakukan kontak langsung," kata Kepala Sekolah SMP Syubbanul Wathon 2 Salamkanci Bandongan, I Wayan Jaba Hendra Feryana.

"Kami akan beri hukuman kepada siswa yang melanggar aturan tersebut. Hal ini bertujuan agar saat sudah besar nanti mereka sudah terbiasa menjaga jarak kepada lawan jenis yang bukan muhrimnya," tegasnya.

Aturan ini diterapkan sebagai upaya guru agar siswa tidak terjerumus komunikasi yang berlebihan antar lawan jenis yang dapat mengarah ke pergaulan bebas. Aturan ini tidak hanya berlaku bagi siswa, tapi juga guru. 

"Kami sebagai guru juga terikat oleh aturan tersebut," jelasnya.

Dijelaskannya, ruangan untuk guru laki-laki dan perempuan ada jarak tidak dalam satu ruangan. Guru diperbolehkan tatap muka dan duduk bersama hanya ketika dalam kondisi tertentu seperti rapat koordinasi.

Untuk itu, SMP Syubbanul Wathon Bandongan membagi jadwal masuk pagi dan siang.

"Kami membagi jadwal siswa putra masuk pagi sampai siang, kemudian setelah ba'da dzuhur sampai ke sore gantian untuk siswa putri yang masuk," tuturnya.

Selain itu, saat ini sekolah tersebut sedang dalam proses pembangunan, sehingga ruang kelas masih terbatas. Hal itu menjadi alasan muncul kebijakan untuk membagi jadwal pagi dan siang.

Dengan demikian, hal ini menjadi salah satu upaya untuk membatasi kontak langsung siswa putra dan putri.

Sebagai sekolah yang baru berdiri, cabang dari sekolah Syubbanul Wathon di Tegalrejo, SMP Syubbanul Wathon Bandongan saat ini mendidik siswa sekitar yang berasal dari berbagai daerah luar Magelang.

"Anak yang berasal dari Temanggung dan Semarang lumayan banyak, ada juga yang dari luar Jawa seperti Kalimantan. Menurut informasi yang didapat Syubbanul Wathon menjadi salah satu sekolah pilihan," ungkapnya.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar