Solar Panel System Bantu Kurangi Emisi Karbon di Borobudur

Dilihat 29 kali
MoU antara PT TWC dengan PLN Icon Plus untuk pengembangan Solar Panel System di Kampug seni Kujon Borobudur.

BERITAMAGELANG.ID - Mendukung komitmen transformasi energi baru terbarukan (EBT), PT Taman Wisata Candi (TWC) dengan PLN Icon Plus melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) Pengembangan Solar Panel System di Kampung Seni Borobudur, Jumat (12/12). Penandatanganan secara langsung dilakukan oleh Direktur Operasi IDM Indung Purwita Jati dengan Direktur Niaga dan Pemasaran PLN Icon Plus Joyce Lanny Wantania di Kampung Seni Borobudur.

Direktur Operasi IDM Indung Purwita Jati mengatakan, kerja sama ini meliputi upaya pelestarian lingkungan dan pengurangan emisi karbon melalui pemasangan solar panel system atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Pemasangan solar panel ini, bisa terwujud penghematan hingga 30 persen untuk operasional layanan di Kampung Seni Borobudur. 

"Kerja sama dengan PLN Icon Plus bukti komitmen kami pada pengurangan emisi karbon di kawasan warisan budaya. Kami ingin KSB menjadi percontohan bangunan yang estetik namun minim emisi karbon. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami terhadap lingkungan, selaras dengan prinsip pariwisata berkelanjutan," jelas Indung Purwita Jati.

Direktur PT Taman Wisata Borobudur, Mardijono Nugroho mengatakan pengelolaan kawasan Candi Borobudur memang mengarah pada penggunaan energi baru terbarukan (EBT). Kerja sama ini menegaskan posisi Kampung Seni Borobudur (KSB) sebagai katalisator progresif dalam pengembangan bangunan dan destinasi wisata yang ramah lingkungan.

"Kampung Seni Borobudur menjadi kawasan yang tidak hanya estetik, tetapi juga futuristik. Penerapan infrastruktur tanpa kabel udara (underground cabling) berhasil menghadirkan lanskap visual yang bersih dan rapi. Penambahan panel surya dan kegiatan penanaman pohon di area KSB pada hari ini semakin memperkuat ekosistem hijau yang kami gaungkan di kawasan Borobudur," jelasnya.

Direktur Niaga & Pemasaran PLN Icon Plus, Joice lanny Wantania menambahkan, MoU ini untuk mewujudkan penggunaan energi terbarukan yaitu panel surya. Untuk destinasi wisata di seluruh Indonesia, ini untuk pertama kalinya akan digunakan.

"Ini kemungkinan untuk pertama kalinya penggunaan energi terbarukan di destinasi wisata di Indonesia," ujarnya.

Terkait penggunaan energi terbarukan ini, salah satu warga Borobudur, Azis Dwi menyambut baik. Karena selain mengurangi emisi karbon, juga bisa menjadi contoh bagi warga agar penggunaan panel surya ini bisa merakyat.

"Jadi tidak tergantung pada penggunaan listrik, tapi bisa menggunakan panel surya. selain irit, juga untuk kelestarian alam," ujarnya.

Namun Azis berharap, bila penggunaan panel surya ini benar-benar diwujudkan di kampung seni Kujon, maka ada konsistensi pemeliharaan dari pengelolanya. Sehingga pengguna dari energi terbarukan ini tidak justru menyulitkan terutama pedagang atau wisatawan yang berkunjung. 

Sebagai informasi, penandatangan Mou ini menjadi bagian dari peringatan HUT Perdana PT Taman Wisata Borobudur (TWB) yang mengusung tema "Tedhak Wiwitaning Kamulyan". Tema ini untuk meneguhkan langkah TWB melalui sinergi hijau dan pelestarian budaya. Tedhak Wiwitaning Kamulyan sendiri memiliki arti harapan mendapatkan hal baik dan kemuliaan dalam setiap jejak langkah kebijakannya.

PT Taman Wisata Borobudur menghadirkan kirab budaya dan pagelaran wayang kulit bertajuk Borobudur Mawayang dengan lakon "Sang Rahvana" di Pendopo Kampung Seni Borobudur. Acara ini dimeriahkan oleh penampilan budayawan Ki Sujiwo Tejo dan Ki Sindhunata, serta kolaborasi dalang lintas generasi. Selain itu, juga dilaksanakan penanaman pohon di komplek kampung seni. 

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar