BERITAMAGELANG.ID - Berkaca pada peristiwa kekeringan pada tahun lalu, beberapa wilayah di Kabupaten Magelang mengalami potensi kekeringan yang cukup tinggi. Untuk itu masyarakat diimbau agar waspada dan melakukan antisipasi terhadap kondisi tersebut.
Hal itu disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edi Wasono saat ditemui di sela kegiatan droping air ke wilayah Kecamatan Salaman, Senin (2/9/2024).
Edi menjelaskan tahun ini masuk pada musim kemarau basah. Dampak kekeringan belum begitu dirasakan. Namun perlu diantisipasi dampak kemarau yang ada seperti kekeringan.
"Terutama di daerah yang memiliki potensi tinggi kekeringan seperti Kecamatan Salaman, Borobudur, Pakis dan Grabag," ungkapnya.
Menurut Edi, BPBD juga melakukan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) agar desa yang berpotensi mengalami langganan kekeringan diupayakan bantuan berupa sumur bor. Namun, untuk realisasinya kemungkinan paling cepat pada 2025.
"Seluruhnya akan kita layani jika ada permintaan droping air bersih. Misalnya sekolah, panti asuhan, pondok pesantren dan sebagainya. Namun yang perlu dicatat kami akan memprioritaskan kepada masyarakat yang terdampak," jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, BPBD juga telah melakukan koordinasi lintas sektoral seperti dengan relawan, LPBD dan FBRB akan terus dilakukan. Di samping itu, menurut Edi, perlu peran penting masyarakat dan pemerintah desa dalam mengantisipasi kekeringan yang terjadi terutama pada daerah yang menjadi langganan kekeringan.
Edi mengimbau agar masyarakat proaktif dan dapat menggunakan air dengan baik, menjaga kelestarian alam bahkan membuat bak penampung air.
"Sebetulnya pemerintah desa yang sering mengalami kekeringan dapat mengalokasikan anggaran kesiapsiagaan atau anggaran kedaruratan melalui dana desa.
Sehingga antara masyarakat, pemerintah desa dan pemerintah daerah dapat saling sinergi mengantisipasi dan mengatasi kekeringan yang terjadi," imbaunya.
Edi menyampaikan terima kasih atas peran aktif dan bantuan relawan, ormas, LPBD dan FPRB yang selama ini membantu kegiatan penyaluran air dan kedaruratan yang terjadi di wilayah Kabupaten Magelang.
"Kemarau ini kan biasanya terjadi dua hal yaitu kekeringan dan kebakaran di samping dampak-dampak yang lainnya. Untuk itu kami mohon masyarakat dapat mengantisipasinya dengan baik. Saling sinergi lah kita. Yuk kita bareng-bareng mengantisipasi kondisi yang ada," ajaknya.
0 Komentar