Sayangkan Aksi Anarkis Saat Mayday di Semarang, Bupati Magelang Apresiasi Peringatan Hari Buruh dengan Duduk Bareng

Dilihat 93 kali
Bupati Magelang, Grengseng Pamuji berdiskusi dengan para buruh saat peringatan Hari Buruh, Kamis (1/5/2025) di Balkondes Ngadiharjo, Kecamatan Borobudur.

BERITAMAGELANG.ID - Bupati Magelang, Grengseng Pamuji mengapresiasi aksi para buruh di Kabupaten Magelang yang lebih memilih diskusi untuk menyampaikan aspirasi para buruh sehingga bisa mencari solusi kebijakan kebijakan yang berpihak pada mereka.


Bupati pun prihatin dengan aksi yang dilakukan  para buruh di Semarang dan ternyata ada kelompok masyarakat yang menunggangi aksi tersebut sehingga terjadi aksi anarkis yang merugikan banyak pihak.


"Sebenarnya dengan turun ke jalan risikonya akan menjadi besar karena berpotensi ditunggangi oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab sehingga melukai makna demokrasi sendiri," ujar Grengseng, Sabtu (3/5/2025)..


Menurut Grengseng, penyampaian aspirasi tidak harus turun ke jalan melainkan bisa dilakukan dengan berdiskusi dengan pemangku kebijakan sehingga bisa menemukan jalan tengah untuk menampung aspirasi yang bisa diterima kedua belah pihak.


Bupati juga mengapresiasi pihak kepolisian yang telah menetapkan enam orang dari kelompok anarko sebagai tersangka dalam aksi may day di kantor Gubernur dan DPRD Provinsi Jawa Tengah. 


"Tadi saya dapat kabar kalau Polrestabes Semarang sudah menetapkan enam orang sebagai tersangka, tentunya langkah yang cepat dan terukur ini dapat meredam isu-isu negatif dari para buruh, selain itu menjadi bukti kalau aksi anarkis tidak dilakukan oleh para buruh," tuturnya.


Seperti diketahui, aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau Mayday yang dilakukan sejumlah serikat buruh di depan kantor Gubernur dan DPRD Jawa Tengah Jalan Pahlawan Semarang awalnya berjalan aman dan kondusif. Namun, suasana berubah menjadi ricuh saat sekelompok massa beratribut serba hitam turun ke jalan dan langsung melakukan aksi pembakaran, merusak fasilitas umum dan menyerang serta melempari petugas yang melaksanakan pengamanan. 


Massa yang disebut kelompok anarko inipun merusak pagar dan fasilitas taman serta fasilitas umum lain untuk dijadikan sebagai alat menyerang dan melukai petugas keamanan. Akibatnya selain menderita kerugian materi, terdapat juga korban luka dari pihak kepolisian sebanyak tiga orang.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar