Andong Wisata Butuh Tempat Khusus Untuk Mangkal

Dilihat 1834 kali
Andong yang "Mangkal" di depan Pintu 3 Candi Borobudur

BERITAMAGELANG.ID - Wisatawan dapat leluasa memilih moda transportasi wisata sesuai dengan keinginan dan budget yang mereka miliki ketika berwisata di Kabupaten Magelang.


Sebagai contoh, VW, Jeep bahkan Andong juga masih menjadi pilihan bagi wisatawan yang ingin memanjakan dirinya menikmati alam pedesaan di Kabupaten Magelang.


Namun, khusus untuk Andong Wisata, mengalami penurunan trip yang cukup signifikan. Hal tersebut dikarenakan faktor pilihan dari wisatawan itu sendiri dan juga faktor masih dilakukannya pembatasan-pembatasan di destinasi wisata.


“Sejak muncul moda transportasi wisata modern akhir-akhir ini ada pengaruhnya terhadap keberadaan andong wisata, khususnya di Kawasan Candi Borobudur. Dulu kan cuma ada andong dan sepeda. Kalau sekarang bermunculan moda transportasi wisata lainnya kan wisatawan juga terbagi," kata Ketua Klaster Borobudur, Kirno Prasojo yang juga membawahi paguyuban Andong Borobudur.


Menurutnya, kondisi yang terjadi saat ini adalah jumlah pelayanan jasa wisata meningkat, namun jumlah wisatawan belum pulih seperti kondisi sebelum pandemi. Untuk itu banyak pemilik Andong Wisata yang memanfaatkan berbagai peluang untuk mendapatkan pemasukan.


“Ada andong itu yang memang sudah kerja sama dengan Taman Wisata Candi Borobudur, nah namun ada juga yang berada di luar. Mereka mencari peluang trip dari wisatawan yang tidak bisa naik ke atas candi, dengan menawarkan jasa andong keliling desa wisata," lanjutnya.


Kirno menjelaskan, kebanyakan andong-andong tersebut akan mangkal di Pintu 3 Candi Borobudur dan sekitar Pasar Borobudur. Untuk itu dirinya mengharapkan terdapat kantong-kantong khusus yang digunakan oleh andong untuk menunggu pelanggan.


“Kalau andong-andong ini diberikan tempat khusus untuk mereka menunggu pelanggan, saya kira akan memudahkan wisatawan dan masyarakat yang akan menggunakan jasa andong itu. Misalnya ada wisatawan yang tidak bisa naik ke Candi Borobudur, nanti akan mudah diarahkan menuju kantong-kantong andong tersebut," ungkapnya.


Saat ini menurut Kirno, andong-andong tersebut mangkal di bahu-bahu jalan yang memang sering dilewati oleh pengunjung. Sehingga tour guide maupun porter kadang masih kesulitan ketika mencarikan wisatawan andong wisata untuk berkeliling desa wisata sekitar Candi Borobudur.


“Kalau andong itu sudah di satu titik khusus, kemudian nanti ada porter yang mempromosikan untuk wisata andong di dalam Candi Borobudur, kan enak. Bahkan ini bisa menjadi solusi untuk pengunjung yang tidak dapat naik ke situs candi," terangnya.


Dirinya menjelaskan terdapat tiga jenis trip Andong Wisata yaitu Short dengan rute mengunjungi 3 destinasi, Medium dengan rute mengunjungi 5 destinasi dan Long dengan rute mengunjungi 7 destinasi. Dengan kisaran harga mulai dari 150.000 rupiah.


“Anggota paguyuban Andong sendiri anggotanya sekitar 50-an, cuma yang aktif sekitar 40. Dan tidak semua mereka setiap hari keluar atau ngandong. Karena kondisi wisatawan belum pulih betul. Jadi digilir," kata Kirno.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar