Merapi Belum Tunjukan Tanda Erupsi Besar

Dilihat 1321 kali
Kegiatan Gladi Posko dan Gladi Lapang di Desa Sengi Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Selasa (15/10).

BERITAMAGELANG.ID - Gunung Merapi meletus Senin (14/10) sekitar pukul 16.31 WIB dengan durasi 270 detik dan amplitude 75 milimeter. Letusan itu memunculkan kolom abu setinggi 3 Kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menyatakan erupsi tersebut disebabkan akumulasi gas vulkanik yang terlepas secara tiba-tiba.

"Karena sekarang ini proses magma dari dalam masih terus terjadi. Gas kalau dipermukaan bisa merjadi letusan tiba-tiba seperti itu," kata Hanik di sela Gladi Posko dan Gladi Lapang Penanganan Darurat Bencana di Balai Desa Sengi Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang, Selasa (15/10).

Menurutnya, saat ini karakteristik erupsi Gunung Merapi berbeda dari letusan letusan sebelumnya yang cenderung magmatis akibat desakan magma dari dalam yang bisa dilihat dan dipantau.

"Masyarakat masih harus waspada, dalam artian ikuti terus informasi dari kami karena karakternya Merapi seperti itu," papar Hanik.

Letusan freatik dari akumulasi gas yang terjadi saat ini, terang Hanik masih dalam intensitas kecil atau Vi 1. Bahaya dari kejadian itu adalah kemunculan awan panas letusan yang bersumber dari material kubah lava.

Hanik juga mengingatkan agar masyarakat tetap waspada akan terjadinya letusan besar sewaktu-waktu dari Gunung Merapi.

"Kemungkinan potensi itu ada. Tetapi saat ini belum ada indikasi erupsi besar akan terjadi," tegasnya.

Hingga saat ini aktivitas Gunung Merapi relatif normal setelah letusan dan awan panas pada Senin (14/10). Akibat letusan itu 6 Kecamatan di Kabupaten Magelang diguyur hujan abu vulkanik dengan intensitas tipis.

Sementara itu, Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Magelang, Didik Wahyu Nugroho mengungkapkan, kegiatan ini rutin dilakukan untuk mitigasi bencana Merapi.

"Harapannya warga siap dan mengerti bagaimana saat erupsi Merapi terjadi," ungkap Didik.

Kegiatan Gladi ini, terang didik merupakan rangkaian program Sister Village (paseduluran antar desa) dalam mengantisipasi pengungsi Merapi.

"Pesertanya merupakan elemen warga yang berperan dalam Paseso itu," papar Didik.

Dalam Paseso itu Desa Sengi Kecamatan Dukun bersaudara dengan Desa Sanden dan Desa Treko Kecamatan Mungkid.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar