Bupati Magelang Ajak Warga Jaga Kebersihan dan Kelestarian Lingkungan

Dilihat 166 kali

BERITAMAGELANG.ID - Pemerintah Kabupaten Magelang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menyelenggarakan World Cleanup Day (WCD) 2025 yang dirangkai dengan Festival Candi Ngawen IX. Acara yang digelar di Komplek Candi Ngawen, Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, pada Kamis (25/9) ini mengusung tema "Merawat Alam, Menghidupkan Budaya, dan Merangkul Jiwa Menuju Indonesia Bersih 2029" sebagai refleksi sekaligus gerakan nyata menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. 

Bupati Magelang Grengseng Pamuji dalam sambutannya menekankan WCD bukan sekadar aksi bersih-bersih, melainkan gerakan global yang membawa nilai moral dan budaya.

"Lingkungan adalah bagian dari diri kita. Masa depan kita bergantung pada bagaimana kita menjaganya hari ini," kata Grengseng.

Menurutnya, merawat alam harus diwujudkan melalui aksi nyata seperti membersihkan, menanam, dan menjaga lingkungan. Sementara menghidupkan budaya berarti membangkitkan kembali nilai lokal yang selaras dengan alam, seperti gotong royong, memilah sampah, dan hemat sumber daya.

"Merangkul jiwa artinya membangun kesadaran kolektif, mengubah pola pikir, serta menginspirasi generasi muda untuk mencintai bumi," lanjutnya.

Grengseng menambahkan, menuju Indonesia Bersih 2029 bukan pekerjaan instan. Diperlukan kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah, swasta, sekolah, komunitas, hingga individu.

"Saya berharap kegiatan hari ini tidak berhenti hanya sebagai seremonial. Jadikan ini penguat komitmen menuju Kabupaten Magelang yang bersih, sehat, lestari, dan membanggakan," pesan Grengseng.

Kepala Desa Ngawen, Daru Hapsari menjelaskan acara ini juga menjadi momentum bagi Desa Ngawen untuk meneguhkan diri sebagai desa wisata berbasis kebersihan dan pelestarian budaya. Peringatan WCD 2025 di Kabupaten Magelang sekaligus menjadi ajang konsolidasi komitmen bersama untuk mewujudkan lingkungan bersih, sehat, dan lestari. 

"Di 10 dusun Ngawen sudah ada bank sampah organik. Sampah dikelola dari tingkat dusun agar wisata tetap bersih. Ini sejalan dengan sapta pesona pariwisata," kata Daru.

Festival Candi Ngawen sendiri sudah berlangsung sembilan kali dan beriringan dengan misi desa memperkenalkan potensi lokal, khususnya Candi Ngawen yang juga menjadi bagian rangkaian acara Waisak selama tiga periode terakhir.

Kepala DLH Kabupaten Magelang, Sarifudin menuturkan kegiatan ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi menjadi langkah nyata dalam membangun kesadaran kolektif masyarakat.

"Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan peran serta semua pihak dalam melestarikan lingkungan secara berkelanjutan, sekaligus membangun kehidupan sosial budaya yang bersih dan sehat. Melalui lomba, penghargaan, dan gerakan bersama, kami ingin menumbuhkan kebiasaan positif yang terus berlanjut di masyarakat," kata Sarifudin.

Ia menyebutkan, rangkaian kegiatan meliputi lomba melukis poster, cerdas cermat Desa Wiyata, gerakan pungut sampah, penanaman pohon, hingga penyebaran bibit ikan. Selain itu, DLH juga menyerahkan penghargaan untuk Proklim Lestari, Sekolah Adiwiyata Mandiri, Sekolah Adiwiyata Nasional, serta sekolah peraih penghargaan tingkat Provinsi Jawa Tengah 2025.

Tak ketinggalan, digelar lomba kebersihan antar RT dan lomba bank sampah antar dusun se-Desa Ngawen sebagai upaya menanamkan budaya bersih mulai dari lingkup terkecil. 



Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar