BERITAMAGELANG.ID - Bupati Magelang Zaenal Arifin membaca puisi berjudul "Di Mungkid, Di Kota Candi" karya Amir Machmud NS. Pembacaan puisi dilakukan secara daring dalam acara bertajuk "Purnama Puisi Di Awan". Kegiatan ini digelar dalam rangka Lustrum ke 7 Universitas Semarang.
Meski dibaca secara daring, Bupati Magelang mendapat apresiasi hangat dari para tamu undangan, yang memadati ruang di lantai 10 (rooftop) lantai menara Prof. Muladi, komplek USM, Minggu (12/6/2022) malam. Suara dan intonasi yang mantab sehingga tamu undangan mampu menangkap pesan yang disampaikan dalam puisi tersebut.
Tokoh yang hadir diantaranya Ketua Pembina Yayasan Alumni Universitas Diponegoro Prof Dr Sudharto, Rektor USM, Supari Priambodo, Rektor Undip Prof Dr Yos Johan Utama, Ketua PWI Jateng Amir Mahmud, Kepala Dinas Pariwisata Jateng, Sinung N Rachmadi dan lain sebagainya. Sedangkan tokoh yang hadir secara daring, beberapa diantaranya, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan mantan Menteri Tenaga Kerja Erman Soeparno.
Ketua PWI Jateng Amir Machmud mengatakan, puisi yang dibacakan Bupati Magelang merupakan salah satu puisi dalam antopologi "Dari Peradaban Gunadarma".
"Saya memang sengaja memilihkan puisi tersebut untuk pak bupati," ujarnya.
Amir Machmud NS menjelaskan, secara filosofis dan historis, candi merupakan khazanah kekayaan budaya dalam sejarah peradaban bangsa Indonesia. Dalam perkembangan terkini, candi menjadi salah satu aset pariwisata terpenting di negeri ini, dengan pusat yang diakui dunia, yakni Candi Borobudur di kompleks Sambarabudhara dan Candi Prambanan di kompleks Syiwagrha.
"Sebagai aset pariwisata dan sejarah peradaban, pendekatan perawatan dan pengembangannya tentu membutuhkan cinta, yang bisa berupa ekspresi-ekspresi seni, pendidikan, sosial, ekonomi, dan politik," kata Amir.
Sementara itu, Rektor USM Supari Priambodo menjelaskan, acara ini digelar sekaligus mempromosikan Program Studi Pariwisata Fakultas Teknologi Informatika dan Komunikasi USM yang baru dibuka pada semester ini. Ia menambahkan, visi komitmen ini sama dengan pandangan Ketua PWI Jateng.
"Kegiatan ini merupakan ungkapan bakti Prodi Pariwisata USM untuk pelestarian candi-candi, yang bukan hanya merupakan aset bangsa, tetapi juga aset dunia," ujarnya.
Berikut ini puisi yang dibacakan Bupati Magelang, Zaenal Arifin.
"Serasa sejukmu tak pernah pergi
Kau tahu, kota-kota lain meradang galau
Serasa tak juga menguap hangatmu
kau tahu, kota-kota lain meriang dengki
Di sini air bergemericik manja
Bening menyelinap ke tulang-tulang tua
Menabur makna ke wajah-wajah cahaya
Kesejukan itu rupanya
Warga selalu ramah menjaga
Di sini lembut angin menembus jiwa
Tiap pagi siluet timur menghampiri
Sesegan elok putri-putri
Tak perlu kau risau amuk Merapi
Yang terkadang batuk berdahak api
Kau tahu, itu ayat-ayat penanda
Agar akal tak hilang tawakal
Kota ini damai damai terjaga
Mata perkasa
Sambara Budha
Karisma garis Budha Dari Mendut ke Pawon
Seeksotis itu pula candi Ngawen yang memberimu keyakinan
Rawatlah dengan izin keindahan
Serasa rindu tak juga berlalu
Melukis hasrat jiwa
Yang tak kutemui di jalan manapun
Yang memberi kesan di waktu kapanpun"
Usai para tokoh membacakan puisi, kemudian tampil para penyair baik dari Semarang maupun Magelang. Seperti Budi Maryono, Widiyartono R, Ch Kurniawati, Made Dwi Adnjani dan Dini Inayati.
0 Komentar