Jasa Servis Gitar Ramai Di Tengah Pandemi Covid-19

Dilihat 4428 kali
Derby dalam proses penggarapan body guitar, dimana permintaan servis gitar meningkat di masa physical distancing ini.

BERITAMAGELANG.ID - Memasuki bulan Ramadhan dan masih dalam suasana pembatasan fisik dan sosial, karena pandemi Covid 19 masih belum tuntas. Hal tersebut justru memberikan pengaruh positif kepada pengusaha servis gitar.


Salah satu pengusaha servis gitar, yang membuka toko dan bengkel servis gitar di Dusun Banyakan Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Rizky Deby Vissatria (29), mengaku orderan meningkat semenjak musim pembatasan sosial dan dirumah saja. 


Menurut Deby, sejak pemerintah menghimbau masyarakat untuk tetap dirumah atau work from home, membuat sebagian orang jenuh, dan salah satu cara untuk membuang kejenuhan adalah bermain alat musik dalam hal ini adalah gitar.


"Mereka jadi mempunyai waktu untuk bermain gitar, atau malah jadi ingat punya gitar tapi rusak, akhirnya diservis, agar bisa menghilangkan kejenuhan saat dirumah saja," ucap Deby, Minggu (26/4).


Deby sendiri sudah menggeluti dunia pergitaran sejak tahun 2012, diawali dengan berdagang gitar. Kemudian tahun 2013 mulai belajar secara otodidak menservis gitar.


"Saya tidak sepenuhnya otodidak, karena saya juga belajar kepada Luthier atau nama lain dari perajin gitar.


Selain jualan gitar, akan lebih baik bisa servis gitar juga, karena tak jarang saat beli gitar, pelanggan juga ada yang ingin servis gitar. Jadi saya merasa harus menguasai ilmu servis gitar," papar Deby yang juga seorang gitaris blues ini.


Menurut Deby, terdapat dua jenis servis gitar, yaitu servis berat seperti patah stang, body top body up atau body terangkat hingga terbuka, hingga stang neck patah. Sedangkan untuk servis ringan seperti pasang senar gitar.


"Stang patah bisa dipress dan aman dimainkan, servis berat, patah neck lama pengerjaan satu minggu sampai dua minggu, tenggantung antrian. Untuk servis ringan satu sampai dua hari. Set up ringan mulai harga Rp 50 ribu," jelas Deby.


Selain sekitar Magelang pelanggan Deby, juga mencakup dari Wonosobo, Temanggung, Yogyakarta dan luar Jawa. Dengan mengandalkan kayu lokal.


"Kayu lokal untuk stang gitar, yang cocok adalah kayu Mahogani, dan Maple. Adapun untuk Top body gitar, bisa memakai kayu Meranti, dan kayu Siprus cocok untuk gitar akustik. Kayu-kayu tersebut memang identik dengan kayu luar negeri, tapi ada juga yang produk lokal," ungkap Deby.


Dalam masa physical distancing, Deby membatasi waktu buka tokonya, yang awalnya bisa tutup hingga malam, kini buka mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.


"Kita harus mendukung pemerintah untuk membatasi keramaian atau kerumuman, maka waktu pelayanan toko hingga sore hari," pungkas Deby.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar