BERITAMAGELANG.ID - Komando Distrik Militer (Kodim) 0705 Magelang menggelar simulasi penanggulangan bencana dan evakuasi erupsi Gunung Merapi, Kamis (2/10).
Kegiatan di Lapangan Desa Dukun Kecamatan Dukun ini melibatkan ratusan personil dari berbagai unsur terkait di Kabupaten Magelang.
Dandim 0705 Magelang, Letkol Inf Afrizal Rakhman menyampaikan simulasi latihan penanggulangan bencana alam ini fokus ke erupsi Gunung Merapi.
Dalam hal ini, sekitar 400 personil terlibat dengan mensimulasikan 10 sektor SKPD dari Forkopimda dan TNI-Polri yang diawali dengan gelar pasukan.
"Kita masih mensinergikan seluruh komponen yang dapat mendukung apabila terjadi bencana alam. Bencana alam ini kita tidak mengharapkan, namun itu bisa terjadi kapan saja dan akan terjadi," kata Letkol Inf Afrizal Rakhman di sela sela kegiatan.
Menurut Dandim, simulasi bencana alam ini sebagai upaya mitigasi agar ke depan tidak terjadi lonjakan korban dari masyarakat. Salah mitigasi itu adalah menyiapkan jalur jalur evakuasi, koordinasi, dan lokasi pengungsian di desa penyangga (Sister Village).
"Ada beberapa titik jalur evakuasi yang sudah kita tentukan. Sehingga ke depan setelah kolaborasi ini siapa berbuat apa itu tidak bingung lagi. Jadi siapa berbuat apa langsung berjalan," jelasnya.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Magelang, Edi Wasono mengungkapkan simulasi ini berkaitan dengan aktivitas Gunung Merapi yang masih pada status siaga atau level 3 dengan aktivitas vulkanik yang masih terjadi.
Personel yang dilibatkan meliputi TNI, Polri, Forkopimda 400 orang sesuai dengan fungsinya masing masing, termasuk dari Dinas Kesehatan yang nantinya untuk melaksanakan pengobatan gratis dan lain sebagainya.
"Logistik juga jalur jalur logistik dan siap menyiapkan logistik juga sudah kita koordinasikan," papar Edi.
Ditambahkan Edi, kolaborasi Forkopimda ini bertujuan menghilangkan ego sektoral untuk kepentingan mengedukasi masyarakat agar sadar di KRB III tersebut. Selain itu, guna kesiapsiagaan mengantisipasi korban, agar di kemudian hari apabila terjadi hal yang tidak diinginkan Forkopimda dan seluruh sektor bisa melaksanakan dengan baik.
"Bisa dikatakan bahwa ini juga ada kaitannya dengan peningkatan kapasitas. Bagaimana ketika nanti kita melaksanakan kegiatan-kegiatan ini di lapangan ada kolaboratif," pungkas Edi.
0 Komentar