Melatih Berpikir ala Seorang Jenius Bagi Peserta Didik

Dilihat 97 kali

Semua orang, termasuk peserta didik pada dasarnya menyimpan banyak informasi seperti ide, produk, cerita, dan pengalaman-pengalaman dalam pikirannya. Seperti halnya seorang jenius, peserta didik perlu mengetahui cara memanfaatkan jalan pikiran serta informasi yang ada di dalamnya tanpa perlu memiliki inteligensi seperti seorang jenius. Kemampuan pertama yang diperlukan adalah menemukan atau menciptakan informasi yang diperlukan untuk menyadari tujuan, kedua adalah mengaplikasikan informasi ini dalam cara-cara produktif dan berarti.


Proses Metamorfosis


Proses metamorfosis sering digunakan oleh orang jenius dalam proses berpikir. Metamorfosis adalah suatu tindakan memindahkan sesuatu dari satu kondisi keadaan dan pengertian pada kondisi lainnya. Hal ini bermula dari memindahkan / mentransfer pengertian dan hubungan yang baru dari suatu objek atau ide ke objek lainnya.


Metamorfosis merupakan cara berpikir yang dalam dan menciptakan sesuatu, merupakan proses penyelidikan dari suatu kemungkinan yang tidak terbatas kepada penemuan dan penciptaan hal-hal baru. Manfaat penggunaan metamorfosis bagi peserta didik antara lain:


  1. Membantu mengembangkan kreativitas
  2. Menemukan dan menciptakan sesuatu yang baru
  3. Menghubungkan hal-hal yang tampaknya tidak berhubungan
  4. Memecahkan masalah dan menggambarkan solusi
  5. Mempertanyakan ide orisinal
  6. Memperkaya pengalaman belajar
  7. Meningkatkan komunikasi.


Adakalanya manusia termasuk peserta didik di sekolah membentuk pemikiran-pemikiran baru dengan melihat pada hal-hal yang lama, kemudian tampak sebagai sesuatu yang baru. Dalam melakukan metamorfosis, kedalaman yang secara sadar dan bertujuan untuk menjelajahi hubungan-hubungan yang ada.


Semakin matangnya seseorang sejalan dengan perkembangan usianya, terbentuk batasan-batasan mental yang merintangi proses kreativitas dalam arti manusia terpengaruh oleh pikiran-pikiran yang terbatas, praduga, dan ketakutan sehingga mempengaruhi imajinasinya. Seperti anak-anak, kita harus dapat membuka imajinasinya dengan membiarkan mengalirnya ide dan pengalaman yang mengandung kekaguman. Metamorfosis menggunakan cara berpikir kreatif dan kritis untuk membentuk suatu sistem yang koheren dan universal dimana sistem ini cukup sederhana untuk seorang peserta didik SD sekalipun.


Pelaksanaan Metamorfosis


Pelaksanaan metamorfosis menyangkut beberapa aktivitas seperti bertanya pada diri sendiri, menulis pertanyaan-pertanyaan, melakukan kegiatan seperti menggambar, menulis, dan model, serta mendiskusikan apa yang telah diperoleh.


Dengan membiasakan melakukan metamorfosis dapat membantu mengidentifikasi permasalahan dan memecahkannya serta dapat menambah arti dan tujuan hidup dan kerja manusia. Proses ini dapat diaplikasikan pada:


  1. Diri sendiri, untuk memahami dan mengaplikasikan pengetahuan dengan cara yang lebih baik dalam mencapai keberhasilan. Menstimulasi untuk berpikir, kreasi, dan berprestasi.
  2. Keluarga, meningkatkan hubungan dengan orang tua, saudara, anak, pasangan, dan keluarga lainnya.
  1. Hubungan relasi, meningkatkan kemampuan untuk mengkomunikasikan pikiran dan perasaan serta menghindari konflik.
  1. Kerja, memperbaiki prestasi dengan merangsang berpikir inovatif, menciptakan produk baru, mengembangkan kualitas kepemimpinan dan meningkatkan motivasi diri.
  1. Dunia, mengubah pandangan terhadap dunia.


Proses Metamorfosis


Proses metamorfosis dapat dijelaskan dengan menerapkan cara-cara yang disingkat CREATE: Connect (menghubungkan), menghubungkan dua atau lebih hal-hal atau ide-ide yang berbeda. Relate (menggabungkan), menggabungkan hal-hal atau ide tersebut pada hal lain yang diketahui atau dikenal, dan memperhatikan kemiripannya. Explore (menjelajahi), menjelajahi kemiripannya, membuat gambar, model, bermain peran dan menjelaskannya. Analyze (menganalisis), menganalisis apa yang telah ditemukan. Transform (mengubah), mengubah gambar, model atau objek yang telah dibuat, menemukan sesuatu yang baru berdasarkan hubungan, penjelajahan (eksplorasi) dan analisis yang telah dibuat. Experience (mengalami) dan mengaplikasikan gambar, model, atau penemuan dalam konteks baru sebanyak-banyaknya.


Empat tingkat metamorfosis


Proses metamorfosis mengaplikasikan singkat CREATE pada empat tingkat:


1) Hubungan (connection), membuat hubungan antara dua atau lebih hal dan membandingkannya. Seringkali menghasilkan insight yang merupakan pemahaman intuitif. Untuk menimbulkan terjadinya hubungan, metamorfosis menggunakan berbagai perbandingan dan pembuatan hubungan (connection making) untuk menghubungkan ide, pengetahuan, dan pengalaman.


2) Penemuan (discovery), menyelidiki perbandingan secara mendalam dan menemukan sesuatu yang baru.


3) Ciptaan (invention), menciptakan sesuatu dan menghasilkan arti baru berdasarkan hubungan dan penemuan. Ciptaan adalah hasil dari kreasi yang orisinil.


4) Aplikasi (application), menggunakan hasil cipta baru dalam cara dan konteks yang baru.


Seperti halnya lingkaran, bila telah mencapai tingkat keempat akan kembali pada tingkat pertama dengan tujuan membuat hubungan-hubungan baru untuk hal-hal lainnya. Waktu yang dibutuhkan dari tahap pertama sampai tahap keempat tidak pasti.


Pelaksanaan metamorfosis dapat dilakukan bila menemukan sesuatu yang dapat diimajinasikan seperti kartun, image atau ide dengan menghubungkannya pada kehidupan. Inti pesan dari objek tersebut harus dapat ditangkap kemudian dihubungkan secara lebih luas. Semoga.


Penulis: P. Budi Winarto, S.Pd. Guru SMP Pendowo Ngablak, Kabupaten Magelang.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar