Kopi Menjadi Bagian Tak Terpisahkan Dari Kehidupan Masyarakat

Dilihat 2132 kali
Bintek Peningkatan Produktivitas Tanaman Kopi dan Strategi Pasca Panen Kopi.

BERITAMAGELANG.ID - Kopi merupakan salah satu produk agroindustri pangan yang digemari oleh masyarakat. Keberadaan kopi sudah menjadi salah satu bagian dari kehidupan sehari-hari. Tidak hanya sekedar minum kopi, kopi sendiri sudah menjadi budaya bagi sebagian besar masyarakat. Kebutuhan masyarakat akan kopi yang semakin hari makin meningkat, ini menjadi peluang besar khususnya masyarakat di Kabupaten  Magelang untuk mengembangkan kopi hasil dari perkebunannya sendiri.

"Saat ini perkebunan kopi khususnya di Magelang memiliki daya pikat tersendiri bagi pemerintah, 2 tahun kebelakangan melalui aspirasi saya di Komisi IV DPR RI, bibit kopi arabika yang dibagikan ke kelompok tani sejumlah 180rb bibit atau setara dengan 180 Ha. Sedangkan pada tahun ini kami fokuskan pada peningkatan produktivitas tanaman kopi yang sudah ada melalui intesifikasi kopi yang luasnya mencapai 300 Ha," kata Vita Ervina, anggota Komisi IV DPR RI dalam acara Bintek Peningkatan Produktivitas Tanaman Kopi dan Strategi Pasca panen Kopi, di Wisma Sejahtera Magelang, Rabu (27/7/2022).

Kegiatan ini diikuti ketua atau perwakilan kelompok tani calon penerima bantuan intensifikasi kopi di Kkabupaten Magelang yang berjumlah 34 kelompok beserta kepala desanya masing-masing (18 kepala desa. Juga  penyuluh pendamping kelompok penerima bantuan intensifikasi kopi yang tersebar di 7 kecamatan, diantaranya Kaliangkrik dan  Grabag.

Vita berharap, kegiatan ini bisa sebagai ajang menjalin komunikasi dan koordinasi. Kelompok tani yang dibantu dapat menerima  energi positif, sehingga produksi kopi di Magelang secara umum dapat meningkat.

Menurut Vita, kopi sebagai salah satu produk agroindustri pangan yang digemari oleh masyarakat. Keberadaan kopi sudah menjadi salah satu bagian dari kehidupan sehari-hari. Tidak hanya sekedar minum kopi, kopi sendiri sudah menjadi budaya bagi sebagian besar masyarakat. Kebutuhan masyarakat akan kopi yang semakin hari makin meningkat, ini menjadi peluang besar khususnya masyarakat di kabupaten  Magelang untuk mengembangkan kopi hasil dari perkebunannya sendiri.

Harga biji kopi mentah pada tahun 2022, bervariasi, tergantung jenis kopi dan daerah penghasil kopi. Biasanya Biji kopi mentah untuk kopi petik asal campur akan dijual lebih murah, kemudian dijual dengan harga tinggi  jika petik merah.

Petik merah adalah istilah untuk pemanenan kopi yang dilakukan setelah buah benar-benar matang, berwarna merah. Ini dilakukan agar biji kopi yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan seragam. Dalam dunia perkopian, produk yang biasa disebut premium ini biasanya dibanderol dengan harga yang lebih tinggi.

Vita menekankan kepada petani kopi untuk melakukan "petik Merah'. Petik merah sendiri merupakan istilah pemanenan kopi yang dilakukan setelah buah benarr-benart matang berwarna merah. Hal itu dilakukan agar biji kopi yang dihasilkan memiliki kualitas baik dan seragam. Dalam dunia perkopian, produk yang biasa disebut premium ini biasnaya dibanderol dengan harga yang lebih tinggi.

Kabid Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Supartomo menjelaskan, tahun ini Kabupaten Magelang mendapat bantuan intensifikasi yakni pupuk cair seluas 300 ha.

Diharapkan dengan bantuan itu, maka dapat meningkatkan produktivitas kopi khususnya jenis arabika di Kabupaten Magelang. Karena kopi arabika disini maish tertinggal dibanding robusta yang sudah ada sejak dulu. "Sedangkan arabika baru akhir-akhir ini," ujarnya.

Supartomo menyebutkan, kopi Kabupaten Magelang sangat layak untuk di ekspor karena memiliki cita rasa yang khas. "Kopi Magelang memiliki rasa khas tersendiri karena tergantung dimana tanaman ini di tanam. Jadi karena kekhasan ini, maka kopi arabika perlu untuk dikembangkan," tandas Supartomo.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar