Negeri Kahyangan Genap Berusia Satu Tahun

Dilihat 2502 kali
Pembina DTW Negeri Kahyangan Mul Budi Santoso menyerahkan tumpeng kepada Kades Wonolelo, Marmopo didampingi manager Negeri Kahyangan, Supri.

BERITAMAGELANG.ID - Tidak terasa keberadan Daya Tarik Wisata (DTW) "Negeri Kahyangan" yang berada di Dusun Surodadi Desa Wonolelo Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang, sudah satu tahun. DTW di lereng gunung Merbabu ini langsung viral dan mendapat tempat di hati para wisatawan.


Ulang tahun yang pertama diadakan secara sederhana di Negeri Kahyangan, pada Kamis (20/10/2022). Dihadiri segenap pengurus dan warga Dusun Surodadi, perayaan ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh pembina Negeri Kahyangan, Mul Budi Santoso.


Kadus Surodadi, Supri mengatakan, perayaan sederhana ini diadakan sebagai rasa syukur atas keberadaan "Negeri Kahyangan". Lokasi yang dulu merupakan hamparan perkebunan holtikultura, kini disulap menjadi DTW yang banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah.


"Saya mengucapkan terimah kasih kepada warga masyarakat yg selalu kompak dan rukun. Juga kepada pemerintah desa serta bumdes yang selalu mendukung," kata Supri.


Ia juga mengajak kepada masayrakat Dusun Wonolelo, termasuk Bumdes dan pemerintah desa, untuk selalu menjaga kekompakan, rukun, serta solid bersatu  untuk menjadikan wisata yg lebih maju dan bermanfaat bagi warga masyarakat dan desa.


Selama setahun berdiri, Neri Kayangan baru memberlakukan tiket tanda masuk pada 7 bulan lalu. Jumlah pengunjung yang datang, sudah mencapai sekitar 75 ribu.


Sementara pembina Negeri Kahyangan, Mul Budi Santoso atau akrab disapa Bodrek mengatakan, sudah setahun Negeri Kahyangan ini berada. 


“Dulu mulai pembangunan di tanggal 18 Oktober dan hari ini (20/10) kita mengadakan syukuran sederhana," katanya.


Menurut Bodrek, keberadan DTW Negeri Kahyangan ini tidak lepas dari hasil gotong royong dan kekompakan masyarakat setempat. 


“Kami hanya membantu memberikan ide dan gagasan yang tadinya tempat ini bernama Tol Kahyangan, kemudian dibangun menjadi destinasi wisata yang bernama Negeri Kahyangan," ungkapnya.


Di tahun pertama ini, Negeri Kahyangan sudah banyak kemajuan, meskipun penataan masih terus berjalan dan saat ini masih 55 persen dari apa yang diharapkan.


Keberadaan Negeri Kahyangan yang  memiliki keunggulan pada keindahan alamnya ini, telah mampu membuka pori-pori ekonomo masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan keberadan kelompok sadar wisata atau pokdarwis. Mereka dalam menjajakan dagangan sudah mulai tertata dengan baik, menyambut tamu wisata dengan keramahan dan senyum.


Namun demikian, ia menekankan kepada pengelola dan masyarakat untuk tidak cepat berpuas diri dengan hasil yang telah dicapai. Namun tetap harus berbenah dan  memperbaiki diri, terutama Sumber Daya Manusianya. 


"Agar mereka siap menyambut wisatawan yang datang. Semua yang terlibat harus tetap selalu mengevaluasi diri," ujarnya.


Harapannya, ke depan tidak hanya ulang tahun pertama, kedua, ketiga ataupun keempat saja, namun sampai selamanya, Negeri Kahyangan menjadi tujuan wisatawan


Bodrek yang juga menjabat sebagai Direktur Ketep Pass mengatakan, bahwa Negeri Kahyangan memiliki keunggulan tersendiri, selain keindahan alam, juga cuaca yang kerap berubah-ubah. Kadang hujan, mendung, berkabut kemudian panas. 


"Dalam kondisi apapun, Negeri Kahyangan tetap dikunjungi wisatawan," ujarnya.


Apalagi kini dibangun semacam kastil yang menjadi ikon Negeri Kahyangan. Juga bangunan lain yang bisa dimanfaatkan untuk ruang pertemuan, patung kuda terbang dan lain sebagainya.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar