Paguyuban Sound GNP Gelar Penyemprotan Disinfektan dan Sosialisasi Covid-19

Dilihat 1231 kali
Penyemprotan Disinfektan, dan sosialisasi Covid-19, oleh anggota paguyuban sound Grabag Ngablak Pakis (GNP).

BERITAMAGELANG.ID - Sebanyak 15 mobil anggota paguyuban sound Grabag Ngablak Pakis (GNP) pada Senin (19/10/2020) berkumpul di halaman kantor kecamatan Grabag. 


Dengan tema Gerakan Empati Penyemprotan Disinfektan, dan sosialisasi covid-19. Iring-iringan mobil tersebut dilepas oleh Camat Grabag, Sri Utari, dan Kaplosek Grabag AKP Joko Hero Agustiono.


Ketua Paguyuban GNP, Ngadiyono, menjelaskan gerakan empati baksos GNP berupa penyemprotan sekaligus sosialisasi agar masyarakat selalu mematuhi protokol kesehatan.


"Sehingga new normal ini akan segera menjadi benar benar normal, sehingga acara hajatan masyarakat, seperti resepsi, khitanan,  pengajian atau entertainment segera bisa diselenggarakan, sehingga penyedia jasa sound system terutama anggota paguyuban sound GNP, segera bisa bekerja kembali, atau menjadi laku. Karena sudah 6 bulan jasa sound system tidak ada pekerjaan atau sepi job," ucap Ngadiyono.


Sementara itu pada sambutan saat pelepasan acara penyemprotan, Camat Grabag Sri Utari mengatakan pemerintah kecamatan sangat bangga dan menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada paguyuban sound GNP karena mempunyai ide melakukan kegiatan sosial, yaitu pemyemprotan disinfektan.


Selain itu, dalam sambutannya disampaikan bahwa pemilik sound harus kuat dan tetap bersyukur.


"Kita semua sangat prihatin. Namun, apakah  hidup ini harus berhenti? Tentu tidak. Hidup ini harus berjalan dan pasti akan ada solusi. Kami juga tau kalau pemilik sound ada yang berdagang, berjualan, atau membuat makanan, karena memang sudah 6 bulan tidak ada tanggapan (acara)," terang Utari.


Kegiatan ini melewati rute Grabag, melewati Pasar Sanggrahan ke arah Pakis, kemudian menuju Ngablak.


Dalam sosialisasinya melalui pengeras suara, anggota GNP, Mastri mengajak masyarakat yang akan menggelar tasyakuran jangan takut atau justru membatalkan acaranya, tetapi, laksanakanlah dengan tetap mematuhi aturan seperti perizinan dan mematuhi protokol kesehatan. 


Hal ini sering terjadi saat peralatan sound sudah dipesan namun pada hari H, tuan rumah merasa takut atau karena tidak tahuannya cara mengurus izin, sehingga memilih membatalkan acara. Hal ini membuat semakin sepinya pekerjaan para pengusaha sound.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar