Pameran Foto 'Borobudur di Mata Suparno'

Dilihat 1676 kali
Pameran foto Peringatan Hari Warisan Dunia, Borobudur di Mata Suparno di Senin hingga Kamis (22-25/4/2019) di Galeri Komunitas Nujiwa Borobudur Kabupaten Magelang Jawa Tengah.

BERITAMAGELANG.ID - Mempertahankan landskap Candi Borobudur, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Balai Konservasi Borobudur, bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Magelang dan UNESCO Jakarta menggelar pameran fotografi bertajuk Borobudur Dari Mata Suparno.

Suparno menjadi staf BKB sejak 1973 hingga 2008. Ia mengabadikan foto sejarah pemugaran Candi Borobudur ke II hingga sosial budaya yang melingkupinya.

"Pada masa bekerja dan sebagai bagian dari pekerjaannya, ia banyak melakukan pendokumentasian proses pemugaran dan pelestarian melalui foto yang menjadi arsip sangat berharga dan masih tersimpan di Balai Konservasi Borobudur," kata Kepala Balai Konservasi Borobudur (BKB) Drs.Tri Hartono M.Hum.

Suparno seorang fotografer yang mencintai pekerjaannya. Setelah pensiun dari BKB ia berjualan bakmi goreng dan tetap memberikan perhatian pada Borobudur.

"Pada masa bekerja, perhatiannya tertuju kepada pelestarian Borobudur sebagai suatu bangunan fisik. Setelah pensiun ia mencurahkan perhatian pada lansekap Borobudur sesuai tema Peringatan Hari Internasional Warisan Dunia tahun 2019 ini adalah mengenai lansekap pedesaan," jelasnya.

Dari pengalaman kamera analog ke digital, Suparno terus mengamati situs Borobudur dan rajin memotret Borobudur dengan lansekap pedesaannya yang indah dengan latar belakang pegunungan dan sawah yang mencerminkan filosofi kosmik dari arsitektural Borobudur.

Pameran foto dalam rangkaian peringatan Hari Warisan Dunia itu berlangsung selama empat hari mulai Senin hingga Kamis (22-25/4/2019) di Galeri Komunitas Nujiwa Borobudur Kabupaten Magelang Jawa Tengah.

Direktur UNESCO Jakarta Prof. Shahbaz Khan mengatakan, tantangan sekarang adalah bagaimana melestarikan lansekap pedesaan bersejarah ini di tengah kian meningkatnya urbanisasi dan aspirasi masyarakat. 

"Kami percaya keindahan situs dan ikhtiar pelestarian yang digambarkan melalui foto Suparno ini akan memberikan dorongan baru untuk pelestarian situs Warisan Dunia yang megah ini," kata Shahbaz di sela pembukaan pameran, Senin (22/4/2019).

Menurut Shabaz, Peringatan Hari Warisan Dunia merupakan hari istimewa yang menjadi momen masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan keanekaragaman warisan dunia dan upaya untuk melindungi dan melestarikannya.

"Indonesia memiliki 8 situs Warisan Dunia yang telah ditetapkan oleh UNESCO. Keterlibatan masyarakat lokal kelompok pemuda, media dan balai balai pelestarian warisan budaya setempat sangat diperlukan dalam upaya melindungi dan melestarikan pada kerentanannya," lanjut Shabaz.

Sementara itu, kepada BeritaMagelang.id Suparno mengaku bangga dan terharu hasil karyanya dipamerkan. Suparno memang sederhana, meski beberapa hasil fotonya terkenal dan menginspirasi banyak orang. Suparno pula fotografer pertama yang mengabadikan keindahan matahari terbit dari Punthuk Setumbu berlatar belakang Candi Borobudur. 

"Saya tak menduga akan mendapat kesempatan ini. Karena selama ini saya hanya menjalani hoby fotografi setelah pensiun dan setelah berjualan bakmi," terang Suparno singkat.

Selain pameran foto, digelar pula kegiatan sarasehan interaksi antara masyarakat sekitar Borobudur, perwakilan komunitas dan pelajar dengan pemangku kepentingan pengelola situs Candi Borobudur.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar