Pengelola Homestay Didorong Miliki Standar SDM Setara Hotel

Dilihat 782 kali

BERITAMAGELANG.ID - Paradigma baru dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan saat ini, diarahkan dengan menggunakan prinsip mendukung dan mendorong swadaya, kemandirian dan pemberdayaan masyarakat. Kabupaten Magelang memiliki banyak potensi wisata dan beragam, seperti, wisata alam, wisata budaya, wisata kuliner serta desa wisata.


Dengan banyaknya objek wisata tersebut, secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap lamanya tinggal dan menginap bagi wisatawan yang berkunjung di Kabupaten Magelang. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Magelang terus mendorong bagi para pelaku ekonomi kreatif, utamanya usaha homestay / pondok wisata, agar dapat berkembang.


Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) saat membacakan sambutan Bupati Magelang dalam kegiatan Pelatihan Pengelolaan Usaha Homestay Atau Pondok Wisata di Grand Artos Hotel, Senin (14/8/2023).


"Berbicara pariwisata, homestay menjadi salah satu produk usaha pariwisata yang dalam pengelolaannya dilakukan langsung oleh masyarakat. Dan homestay mempunyai fungsi sebagai akomodasi, bagi wisatawan, untuk melihat, menikmati, berbagai seni budaya serta kearifan lokal kehidupan masyarakat di desa," katanya. 


Disampaikan Mulyanto, pelatihan tersebut juga merupakan salah satu upaya untuk memberikan pemahaman, pengetahuan dan pengalaman bagi pengelola homestay di Kabupaten Magelang agar lebih unggul dan memiliki daya saing.


"Harapan kami kepada pengelola homestay, agar kemajuan teknologi yang perkembangan saat ini, harus bisa memanfaatkan sebagai sarana promosi, dengan menampilkan citra yang baik dan menarik, dalam bingkai seni dan budaya," lanjutnya.


Ketua Forum Daya Tarik Wisata (DTW) Kabupaten Magelang, Edward Alfian mengatakan hingga saat ini, belum diketahui betul jumlah homestay di Kabupaten Magelang. Sebab belum terfasilitasi sepenuhnya. Untuk itu pelatihan terkait pengelolaan usaha homestay atau pondok wisata menjadi satu upaya untuk mengakomodasi keberadaan mereka.


"Berbeda dengan hotel, standardisasi sumber daya manusia (SDM) sudah terlatih. Nah karena homestay dikelola langsung oleh masyarakat, sehingga membutuhkan pendampingan agar pelayanan terus ditingkatkan. Karena wisatawan tidur di homestay bersinggungan langsung dengan pemiliknya," katanya.


Edward juga mengatakan, pemerintah menargetkan pada 2025, kondisi perekonomian dan ekonomi kreatif kembali normal. Dengan begitu, harapannya pengelola homestay bisa memanfaatkan momentum tersebut dan siap menerima kunjungan wisatawan. Termasuk menerima limpahan kunjungan. 

 

"Kami juga selalu mendorong agar para pengelola homestay memiliki wadah agar memudahkan koordinasi dan komunikasi. Saya tadi sempat tanya kepada peserta. Memang wadah (pengelola homestay) untuk tingkat Kabupaten Magelang belum ada. Apakah nantinya homestay bisa masuk ke PHRI atau tidak," imbuhnya. 


Seperti diketahui kegiatan pelatihan pengelolaan usaha homestay atau pondok wisata oleh Disparpora Kabupaten Magelang digelar selama tiga hari dengan peserta sebanyak 40 orang pengelola homstay dan menghadirkan narasumber dari pemerintahan, praktisi dan akademisi.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar