Petani Lereng Sumbing Antusias ikuti SLI BMKG

Dilihat 1550 kali
Petani di Sukomakmur Kabupaten Magelang sukses panen daun bawang hasil SLI BMKG

BERITAMAGELANG.ID - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sukses menggelar Sekolah Lapangan Iklim (SLI) di untuk para petani di lereng Gunung Sumbing Kabupaten Magelang, Senin (11/7/2022).

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan unutk kegiatan SLI untuk masyarakat petani itu sudah berlangsung selama 11 tahun sebagai terakhir telah melaksanakan sekolah lapang iklim ke masyarakat petani dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para petani dalam memanfaatkan informasi iklim.

"Apalagi negara kita  perlu ketahanan pangan sebagai  dampak dari perubahan iklim global," kata Dwikorita usai penutupan Sekolah Lapang Iklim komoditas daun bawang di Dusun Marongan, Desa Sukomakmur, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Senin ( 11/7/2022).

Dikatakan Dwikorita, sekolah lapang iklim tersebut dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para petani dalam memanfaatkan informasi iklim.

Selain itu, para petani bisa melakukan antisipasi dampak fenomena iklim ekstrim terhadap komoditas sayuran yang ditanamnya. Diharapkan, dengan adanya sekolah lapang iklim ini ketrampilan dan pengetahuan petugas maupun petani mengenai cuaca/iklim dapat ditingkatkan. 

"Petani juga bisa melakukan adaptasi terhadap usaha pertanian apabila terjadi iklim yang ekstrim," ucap Dwikorita. 

Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada Jogjakarta ini menambahkan, laju peningkatan suhu udara  selama  30 tahun terakhir mencapai 1,5 derajat celcius dan dinilai sudah membahayakan dan menyulitkan petani untuk menerapkan pranoto mongso (pemahaman cuaca).

Menurutnya, perubahan iklim tersebut bisa menyebabkan ketahanan pangan terancam.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Romza Ernawam mengatakan, Sekolah Lapang Iklim di Dusun Marongan, Desa Sukomakmur, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang tersebut telah dilaksanakan sejak 30 Maret lalu.

"Selain untuk meningkatkan hasil pertanian dan komoditas holtikultura, sekolah lapang iklim ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan petani dalam rangka mengantisipasi perubahan iklim ekstrim," kata Romza.

Ditambahkan Romza dengan adanya sekolah lapang iklim tersebut, produksi holtikulura komoditas daun bawang di Kecamatan Kajoran mengalam peningkatan hampir 40 persen dan membuat pendapatan para petani meningkat.

"Hasil produksi komoditas sayuran meningkat sangat signifikan. Ini sebagai salah satu upaya kita untuk menyediakan ketersediaan dan ketahanan pangan serta menuju kedaulatan pangan nasional," ungkapnya.

Sementara itu, berdasar prediksi BMKG musim kemarau di Indonesia bagian barat pada 2022 ini akan cenderung basah, termasuk Jawa Tengah. Puncak musim kemarau basah diperkirakan akan terjadi pada Agustus mendatang dengan intensitas curah hujan mencapai 150 milimeter. Untuk itu masyarakat dihimbau selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang ditimbulkan.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar