Puluhan Kelompok Kesenian Tampil Virtual Di TIC

Dilihat 2159 kali

BERITAMAGELANG.ID - Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang menyelenggarakan event pertunjukan kesenian tradisional di panggung kesenian Tourist Information Center (TIC) Borobudur, Rabu (10/2/2020). Event yang melibatkan 40 kesenian tradisional Kabupaten Magelang ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan serta disiarkan secara virtual setiap satu minggu sekali. 


"Pertunjukan secara virtual ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi kreatif Sub sektor seni pertunjukan di Kabupaten Magelang," terang Kepala Disparpora Kabupaten Magelang M.Husein, saat membuka event kesenian tradisional ini.


Selain itu, imbuhnya,  juga untuk meningkatkan promosi potensi wisata budaya, serta melestarikan kesenian tradisional dan meningkatkan ekonomi para seniman di Kabupaten Magelang.


Husein mengatakan, pertunjukan sengaja dilaksanakan secara virtual tanpa penonton dari umum dengan tetap menerapkan protokol kesehatan mengingat kondisi masih dalam pandemic Covid-19. Kesenian ini akan ditampilkan setiap Hari Minggu dan hanya berdurasi selama satu jam yakni pukul 11.00 hingga pukul 12.00 WIB.


Masyarakat bisa menyaksikan  penampilan kesenian tradisional Kabupaten Magelang ini,  melalui live streaming  di @Officialwisatamagelang, @magelangraya, @inimagelangku, @magelanggayeng, @eventmagelang, @jelajahmagelang, @plesiran_corp, @masmbakmagelang, dan @magelangzone.


Husein berharap, event ini bisa memberikan manfaat untuk pengembangan wisata budaya Kabupaten Magelang serta pengembangan pariwisata pada umunya. Dengan demikian maka kunjungan wisatawan di Kabupaten Magelang tetap meningkat.


Event kesenian tradisional ini dibuka dengan penampilan perdana dari sanggar kesenian tradisional Kinara Kinari dari Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, pimpinan Eko Sunyoto.


Eko sendiri merasa bangga dan menyampaikan ucapan terimakasih karena Pemerintah Kabupaten Magelang melalui Disparpora tetap peduli terhadap kesenian tradisional di Magelang, meski secara virtual karena masih pandemi Covid-19.


“Semoga kesenian tradisional tetap masih hidup,” harap Eko.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar