Redam Klaster Keluarga, Dinkes Evaluasi Soal Isolasi Mandiri Pasien Covid-19

Dilihat 1405 kali
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Retno Indriastuti

BERITAMAGELANG.ID - Cukup memprihatinkan, penambahan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Magelang mayoritas terjadi pada klaster keluarga.


"Sebagian besar penambahan angka kasus Covid-19 ada di klaster keluarga meski kami belum menghitung angka pastinya. Kita akan coba mengevaluasi kembali tentang Isolasi Mandiri," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Retno Indriastuti saat jumpa pers, akhir pekan lalu.


Retno mengatakan, di saat ada satu warga terkena Covid-19, pihaknya  berharap tidak ada yang tertular terutama di lingkungannya, baik lingkungan terdekat maupun luar. 


"Namun ini justru keluarga (yang tertular)," ungkapnya.


Retno menganggap bahwa ini bukan kegagalan isolasi mandiri, namun perlu kepatuhan dari pasien itu sendiri. Juga anggota keluarga pasien harus disiplin menerapkan protokol kesehatan.


Ada dua cara yang dilakukan untuk mengatasi tingginya kasus pada klaster keluarga, yang pertama adalah edukasi pada yang bersangkutan. 


“Penerapan protokol kesehatan harus dilakukan sesuai yang sudah diinstruksikan," ucapnya.


Kemudian yang kedua, meminta bantuan warga sekitar dengan prinsip "Jogo Tonggo". Untuk Jogo Tonggo yang terkecil ada di lingkungan RT/RW. 


“Jadi para tetangga ikut memperhatikan kebutuhan pasien. Juga melakukan pengawasan yang sedang melaksanakan isolasi mandiri," tegasnya.


Retno mencontohkan, jika rumah warga yang harus melakukan isolasi tersebut kecil atau sempit dan tidak memungkinkan untuk tinggal terpisah, maka peran peran tim Jogo Tonggo adalah mencarikan tempat untuk pasien atau keluarga itu isolasi mandiri. 


“Tujuannya agar semua aman,” pungkasnya.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar