Ribuan Umat Buddha Ikuti Meditasi Detik Detik Waisak 2569 BE/2025

Dilihat 283 kali
Ribuan Umat ikuti peringatan detik detik Waisak 2569 BE/2025 di Candi Borobudur

BERITAMAGELANG.ID - Ribuan umat Buddha mengikuti meditasi detik detik Waisak di lapangan Kenari Zona satu pelataran Candi Agung Borobudur Kabupaten Magelang, Senin (12/5/2025) malam. 


Dalam moment itu turut dilantunkan mantra parita suci bagi terciptanya perdamaian dunia.  

Detik detik Waisak 2569 Budhis Era (BE) jatuh pada pukul 23.55.WIB yang ditandai dengan pemukulan genta. Ribuan umat kemudian larut dalam hening meditasi dengan sikap anjali. Meditasi dipimpin Rohaniawan Buddha Bhikkhu Wongsin Labhiko Mahathera yang juga menyampaikan wejangan dhamma Sang Buddha. 


Adapun tema Waisak tahun ini yakni Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan Untuk Mewujudkan Perdamaian Dunia. 


"Janganlan berbuat jahat, ke semua mahluk sehingga berbahagia hingga tahun depan," ajaknya.


Sebelumnya, para umat Buddha juga melantunkan mantra parita suci untuk kedamaian dan perdamaian. Mereka mayoritas mengenakan pakaian putih, duduk berjajar menghadap relik sang Buddha Gautama. 


Di altar tersebut juga terdapat air berkah dan api dhamma yang telah disemayamkan di Candi Mendut. 


Sementara menurut Ketua Umum Majelis Mahayana Buddhis Indonesia (Mahabudhi) Biksu Samantha Mahastavira setiap tahun peringatan Waisak Nusantara ditentukan lewat penanggalan khusus chandra sengkala. 


Parameter penanggalan Waisak di Indonesia tersebut berbeda dengan ketentuan negara lain. Namun pada intinya peringatan Waisak adalah untuk mengenang tiga peristiwa penting, yakni lahirnya Pangeran Sidarta ke dunia. Pencerahan agung Sidarta menjadi seorang Buddha dan yang terakhir Parinirvana atau mangkatnya Sang Buddha. 


"Sejauh yang saya tahu (parameter penanggalan) Waisak adalah memakai menghitung tanggal, bulan candra sengkala. Mungkin di agama Islam dikenal seperti hilal," jelas Biksu Samantha. 


Sementara itu, rangkaian detik-detik Waisak ditutup dengan pradaksina, yakni berjalan mengelilingi Candi Borobudur sebanyak tiga kali oleh para Biksu dan umat Buddha.



Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar