Seru! Naik Jeep dengan Pemandangan Panorama Alam Nepal van Java

Dilihat 308 kali
Ekowisata Panorama Alam Kaki Gunung Sumbing tawarkan keindahan hamparan kebun sayur berundak.

BERITAMAGELANG.ID - Memasuki libur akhir tahun, kawasan objek wisata Nepal van Java di Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, mulai ramai diincar wisatawan luar daerah untuk berlibur. Mereka yang hendak menikmati indahnya hamparan hijau ekowisata dengan panorama alam berundak, berupa aneka tanaman sayuran berbentuk terasering, membentang di pegunungan kaki Gunung Sumbing dapat menggunakan armada jeep.


"Ada 30 unit armada jeep siap mengantar wisatawan keliling melihat hijaunya panorama alam yang indah, yakni kebun sayur di lereng Gunung Sumbing selatan, dengan oksigen alami yang melimpah," kata Najuwa (20), pelaku dan pemandu wisata Nepal Van Java dan Kebun Sayur Sukomakmur, Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Kamis (5/12/2024).


Rute ekowisata alam kebun sayur di kaki Gunung Sumbing bagian selatan yang ditawarkan, meliputi paket fun seharga Rp350.000 bagi satu armada jeep untuk empat orang penumpang. Rutenya dari Nepal Van Java mengelilingi jalan wisata  perkampungan hingga kebun sayur di kawasan Sukomakmur. 


"Rute pendek ini, sering dijadikan arena para wisatawan untuk bikin konten foto karena view-nya sangat istagramable," ujar Najuwa yang juga menjadi driver Jeep merangkap pemandu wisata.


Selain rute pendek, juga melayani rute medium seharga Rp600.000 untuk empat orang. Rute medium ini biasanya diambil wisatawan rombongan yang menggunakan armada bus. Rutenya dari depan Pasar Kaliangkrik lewat Silancur menuju Nepal van Java hingga Negeri Sayur Sukomakmur lewat Pasar Gatyan, dan finish di depan Pasar Kaliangkrik.


"Rute medium ini yang paling digemari para wisatawan, karena menawarkan rute yang relatif panjang dengan jalan menantang melewati hamparan kebun sayuran, dimana banyak petani sayuran melakukan aktivitas di kebun, bahkan wisatan juga bisa membeli sayuran untuk oleh-oleh dibawa pulang," jelasnya.


Sedangkan rute long seharga Rp950.000 per jeep untuk empat orang, rutenya sama dengan yang medium. Hanya saja, rute long ini ada tambahan untuk mengunjungi Curug Silawe dan masuk ke hutan Pinusan.


"Sebenarnya, sangat bagus dan indah, terutama ketika masuk kawasan hutan Pinusan yang menawarkan sensasi tersendiri, karena jalannya sangat menantang. Tapi, jarang wisatan yang mengambil rute ini," ujar Najuwa.


Selain armada jeep, ada juga layanan keliling dengan sepeda motor alias ojek yang harganya lebih miring, namun sensasinya tidak kalah seru karena wisatawan lebih leluasa untuk menikmati keindahan alam ekowisata hamparan pegunungan kebun sayur, dan rumah berundak di Nepal van Java sambil menghirup bebas segarnya oksigen alami.


Salah satunya adalah Rizal (25), pemandu wisata sekaligus pengemudi ojek yang siap mengantar wisatawan.


"Terdapat 139 ojek yang setiap hari mengantar wisatawan keliling kawasan wisata Nepal van Java dan Negeri Sayur Sukomakmur, dengan harga relatif murah, yakni Rp35.000 - Rp100.000 per orang," kata Rizal yang juga warga Nepal van Java.


Menurut Rizal, bagi wisatawan yang hendak melihat warga di perkampungan berundak Nepal van Java, cukup membayar Rp35.000 per orang. Tapi kalau sampai Negeri Sayur Sukomakmur tarifnya Rp 100.000 per orang karena rute lebih jauh," katanya.


Dari 139 orang anggota paguyuban ojek ekowisata alam Nepal van Java ini, ada pembagian yang adil dan merata. Sebab untuk bisa mengantar wisatawan, diatur berdasarkan nomor urut atau voucer di loket pintu masuk, termasuk sistem pembayarannya, sehingga tidak rebutan antar anggota ojek wisata.


"Hampir setiap hari mendapatkan job mengantar wisatawan. Kalau hari biasa, satu hingga dua kali ngantar. Tapi kalau hari libur, Sabtu - Minggu bisa empat kali. Tapi kalau libur Nataru dan Lebaran, sangat ramai dan menyenangkan, jadi kantong bisa lebih tebal," selorohnya.


Paguyuban ojek Nepal van Java yang dibentuk tahun 2020 oleh desa, selain lebih terorganisir, juga sangat membantu ekonomi warga karena menciptakan lapangan kerja baru selain jadi petani.


"Saya nomor anggota 129. Order mengantar wisatawan diurutkan, dengan pembayaran wisatawan ke loket menggunakan voucer. Sesuai aturan yang disepakati, setiap menukarkan voucer nilainya Rp30.000, karena dipotong Rp5.000 untuk kas paguyuban yang dilaporkan setiap bulan," pungkasnya.



Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar