BERITAMAGELANG.ID - Pendidikan vokasi terus berkembang seiring meningkatnya kebutuhan tenaga kerja terampil di berbagai bidang. Salah satunya adalah sektor kesehatan yang saat ini menjadi perhatian serius pemerintah maupun masyarakat. Di Kabupaten Magelang, sebuah langkah penting diambil oleh SMK Muhammadiyah Salaman, yang membangun kampus ketiga khusus program keahlian layanan kesehatan di atas lahan wakaf seluas kurang lebih 4.000 meter persegi.
Pembangunan kampus baru ini diresmikan dengan peletakan batu pertama oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI Abdul Mu'ti, Jumat (5/), di SMK Muhammadiyah Salaman, Magelang. Kehadiran pejabat pusat hingga daerah serta tokoh Muhammadiyah menjadi simbol sinergi lintas pihak dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan.
Dalam kesempatan itu, Abdul Mu'ti menegaskan pembangunan fasilitas pendidikan berbasis wakaf adalah contoh nyata kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan.
"Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pewakaf. Semoga manfaatnya menjangkau masyarakat luas. Pemerintah, sesuai arahan Presiden RI, siap membantu alokasi anggaran agar sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai," katanya.
Selain berbicara soal pembangunan fisik, Kemendikdasmen juga menyinggung program digitalisasi sekolah yang tengah digencarkan. Menurut Abdul Mu'ti, pembelajaran masa depan tidak bisa lepas dari teknologi. Karena itu, kementerian menyiapkan distribusi interactive flat panel ke berbagai sekolah.
"Pemerintah akan mengalokasikan ratusan ribu interactive flat panel. Sekolah yang ingin memanfaatkannya harus mengisi formulir secara resmi. Nanti akan ada tracking, termasuk program pelatihan bagi guru-guru. Jadi tidak hanya perangkatnya saja yang diberikan, tetapi juga kompetensi pendidiknya. Bahkan untuk daerah yang masih terkendala listrik maupun internet, pemerintah akan menggandeng pihak terkait agar tidak ada sekolah yang tertinggal," jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat, Slamet Ahmad Husein, yang hadir mewakili bupati Magelang, menegaskan bahwa keberadaan jurusan layanan kesehatan sejalan dengan visi pendidikan nasional maupun daerah.
"Kami menyambut baik penambahan jurusan layanan kesehatan. Ini langkah yang sangat tepat, karena kebutuhan tenaga kesehatan semakin tinggi. Pemerintah Kabupaten Magelang berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan mutu pendidikan. Seperti visi Bupati Magelang, yaitu pinter ngaji, pinter sekolahe, pendidikan vokasi seperti ini menjadi sarana untuk mencetak generasi yang unggul baik dalam keterampilan maupun karakter," kata Husein.
Ia berharap keberadaan kampus baru ini mampu menjawab tantangan dunia kesehatan sekaligus memperluas akses pendidikan berkualitas di Kabupaten Magelang dan sekitarnya.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Magelang, Muhammad Nasirudin menjelaskan pendirian Kampus 3 merupakan jawaban atas kebutuhan masyarakat. Sebelumnya, SMK Muhammadiyah Salaman hanya memiliki dua kampus, namun jumlah peminat terus meningkat, khususnya di bidang layanan kesehatan.
"Alhamdulillah, dengan adanya wakaf seluas 4.000 meter persegi ini, SMK Muhammadiyah Salaman dapat mewujudkan pembangunan kampus baru. Program keahlian layanan kesehatan kami buka untuk menjawab permintaan masyarakat dan juga kebutuhan tenaga kesehatan yang profesional, " ujarnya.
Ia menambahkan, ini merupakan bagian dari program Muhammadiyah sebagai gerakan Islam berkemajuan. Harapannya, lulusan tidak hanya kompeten secara keterampilan, tetapi juga memiliki akhlak dan ketakwaan.
Nasirudin menyebut kehadiran jurusan layanan kesehatan ini akan menjadi salah satu pusat unggulan Muhammadiyah di wilayah Salaman.
0 Komentar