Tekan Angka Stunting, Kecamatan Dukun Launching Program Genta Stunting

Dilihat 147 kali
Peluncuran program Genta Stunting di Kecamatan Dukun sebagai upaya menekan angka stunting secara kolaboratif

BERITAMAGELANG.ID - Kecamatan Dukun melaunching program Genta Stunting (Gerakan Serentak Cegah dan Tangani Stunting) pada Kamis (2/10). 

Acara di Aula Kecamatan Dukun itu dihadiri sekitar 30 peserta yang terdiri dari tokoh agama, tokoh masyarakat, Forkompimcam, PKK, organisasi masyarakat, serta berbagai unsur lainnya.

Kepala Dinsos PPKB PPPA Kabupaten Magelang, Bela Pinarsi menjelaskan program ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden menuju Indonesia Emas 2045.

"Di Kabupaten Magelang, program ini juga menjadi bagian dari visi Bupati dan Wakil Bupati, yakni Magelang Anyar Gress," jelasnya.

Menurut Bela, Genta Stunting hadir sebagai upaya memperkuat pencegahan dan penanganan stunting secara terpadu melibatkan pemerintah daerah, tenaga kesehatan, kader posyandu, hingga masyarakat agar intervensi gizi dan kesehatan lebih efektif. 

Kegiatan ini, lanjutnya, meliputi edukasi gizi seimbang, pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan balita, pemberian makanan tambahan, serta kampanye pola asuh sehat.

Ia juga memaparkan kondisi angka stunting. Secara nasional pada 2024, angka stunting masih 14,3 persen. Di Kabupaten Magelang, angka stunting 19,3 persen, turun dari sekitar 25 persen pada tahun sebelumnya.

"Ini memang lebih rendah, tapi masih cukup tinggi dibanding rata-rata nasional," ujarnya.

Menurutnya, di Kabupaten Magelang ada sekitar 97.500 balita pada November 2024, tapi hanya 64,97 persen yang bisa ditimbang. Sisanya tidak ada datanya. Maka kader Posyandu bahkan harus jemput bola demi pemeriksaan balita.

Selain itu, Bela juga mengingatkan soal pencegahan stunting melalui konsep 4T yakni, terlalu muda, yaitu pernikahan dini dan kehamilan usia muda yang bisa berpotensi anaknya stunting. Kedua, terlalu tua, kehamilan di usia di atas 35 tahun juga berisiko tinggi. Ketiga, terlalu dekat, jarak kehamilan kurang dari dua tahun bisa mengganggu pemulihan ibu. Keempat, terlalu banyak, jumlah anak terlalu banyak bisa menyebabkan kurangnya perhatian dan pemenuhan gizi optimal.

"Masih banyak pernikahan muda, kurangnya edukasi gizi, serta kondisi sanitasi yang buruk. Ini juga menjadi pekerjaan rumah kita bersama," katanya.

Camat Dukun, Untung Sujoko menegaskan program ini harus menjadi gerakan bersama. Launching Genta Stunting diharapkan bisa menggema di seluruh masyarakat Kecamatan Dukun. 

Saat ini angka stunting di Kecamatan Dukun masih 13,8 persen per Agustus lalu.

"Harapannya setelah launching ini, unsur pemerintah bersama masyarakat bisa bahu-membahu mengatasinya," ungkapnya.

Ia menambahkan pencegahan stunting merupakan aplikasi nyata di lapangan. Dalam upaya pencegahan stunting, Pemerintah Kecamatan Dukun akan berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti perbankan, UMKM, sekolah, pengusaha, termasuk nantinya dengan dapur MBG yang sedang dibangun di wilayah tersebut. 

"Nantinya dapur ini akan memperhatikan bahan masakan dan peralatan yang dipakai untuk mendukung konsumsi sehat," jelasnya.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar