Warga Gelar Ritual Mengenalkan Potensi Rempah Kawasan Candi Borobudur

Dilihat 1537 kali
Mengangkat potensi rempah rempah warga menggelar Ritual Bahkti Bumi Usadha Panca Rasa Tunggal di komplek wisata Candi Borobudur Kabupaten Magelang Senin (12/06/2023).

BERITAMAGELANG.ID - Puluhan warga Borobudur mengikuti Ritual Bhakti Bumi Usadha Panca Rasa Tunggal di komplek wisata Candi Borobudur Kabupaten Magelang Senin (12/06/2023). Prosesi tersebut merupakan perjalanan spiritual masyarakat ke bekas kampung halaman yang dahulu berada disekitar area candi Budha tersebut.

Ritual Perjalanan Spiritual Bhakti Bumi Usadha Panca Rasa Tunggal, disajikan dalam bentuk performance art oleh para Seniman Magelang. Mereka berdoa di bawah pohon Beringin tua yang ada di area TWCB tepat disekitar Pasar Borobudur Dusun Kenayan Desa Borobudur.

Pohon Beringin tersebut juga sebagai Prasasti Sosial yang memiliki nilai sejarah pengikat bathin antara masyarakat yang pernah bermukim ditempat tersebut dengan Candi Borobudur.

"Pohon Beringin tersebut bagi masyarakat Dusun Kenayan menjadi simbol kerukunan dan setiap tahun pada Bulan Sapar digelar tradisi Saparan," kata Sucoro disela sela kegiatan itu.

Sejumlah Sesaji dipersiapkan untuk melengkapi kegiatan tersebut, antara lain aneka jenang, tumpeng, ambeng, dupa, bunga 7 Rupa, bunga setaman, bunga telon sejumlah keris dan tumbak Pusaka kain Putih. Selain itu terdapat sesaji inti yang akan disediakan yakni aneka rempah-rempah seperti Kunyit, Dlingo, Jahe, Daun Pepaya, padi, serat nanas, aneka kacang, pepaya, kelapa dan tebu hitam, kayu cendana, adas pulo waras, Sirih , Sere , Kapu logo, jeruk purut, merica, pinang dan kayu sapan atau kayu secang dan lainnya.

Menurut Sucoro tumbuh keberadaan rempah rempah tersebut jelas mempunyai peran penting dalam upaya pendirian warisan budaya Candi Borobudur yang juga terpahat pada relief Karma Wibangga.

"Ini merefleksikan masa lalu adanya tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat untuk kesehatan dan penyembuhan penyakit. Di tempat tersebut para Paranormal dan peserta melakukan Ritual performance art sekaligus praktek penyembuhan," imbuh Sucoro

Ritual Bahkti Bumi Usadha Panca Rasa Tunggal ini merupakan rangkaian 21 Tahun Ruwat Rawat Bororobudur yang berlangsung 12-13 Juni 2023. Dimana Ruwat Rawat Borobudur adalah wahana pertemuan para pecinta Seni Dan Budaya serta Lintas Keyakinan/ Kepercayaan, lintas etnis maupun Golongan yang sejak tahun 2003 Ruwat Rawat Borobudur secara terus menerus mengadakan pertemuan melalui kegiatan Budaya dengan tema-tema terpilih.

Sementara General Manager TWCB Jamaludin mawardi mengatakan jika pihaknya mendukung kegiatan Ruwat Rawat Borobudur ini karena menjadi aktiftas budaya masyarakat dalam rangka menjaga sisi spiritualitas Candi Borobudur. Selain itu sebagai salah satu upaya pelestarian dari sisi pelestarian budaya.

"Karena Candi Borobudur tidak hanya dari sisi fisik bangunan saja namun juga dari cultur budayanya yang masih ada disekitar masyarakat Borobudur," ungkap Jamaludin

Untuk diketahui agenda Ruwat Rawat Borobudur yang ke 21 Tahun dengan Tema  Mengembalikan Nilai Spiritualitas Borobudur Melalui Tradisi sudah dilaksanakan sejak 21 Januari yang pada hari ini Senin 12 Juni 2023 telah menginjak pada hari yang ke 142 dan akan berakhir pada 30 Oktober 2023 mendatang. Rentang waktu tersebut telah terbagi menjadi dua bagian, pada bagian pertama selesai di akhir Mei 2023. Salah satu kegiatan bagian pertama adalah pembuatan film cerita anak-anak berjudul Pustaka Aksara Borobudur yang filmnya telah dilaunching 9 Februari 2023 dan secara berkala film cerita anak tersebut telah diputar diberbagai tempat pada acara budaya Desa Bersama pendampingan. 

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar