Ada Kopi Beraroma Sayuran Dari Pakis

Dilihat 1645 kali
Ketua Kelompok Tani Kopi Mekarsari Desa Sijeruk Desa Jambewangi Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Muhaimin menunjukan kopi arabica

BERITAMAGELANG.ID - Sudahkah anda menikmati seruputan kopi dengan aroma sayur? Kalau belum, maka datanglah ke Dusun Jerukan Desa Jambewangi Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang. Rasa kopi ini terasa enteng di lidah.


Produksi kopi asal lereng gunung Merbabu ini memang memiliki aroma sayuran. Hal itu disebabkan karena sistem penanaman dengan tumpang sari berbagai jenis sayur atau holtikultura.


Ada dua jenis kopi yang ditanam yakni Arabica dan Robusta. Tumbuhan asal Afrika ini ditanam di ketinggian 1.200 hingga 1.400 meter di atas permukaan air laut (mdpl) oleh petani setempat. Kopi di sini ditanam tahun 2013 dengan jenis Linis dan Kartika yang jumlahnya mencapai 2.500 pohon.


Ketua kelompok Tani Kopi Mekarsari Desa Jambewangi, Pakis, Muhaimin mengatakan, kopi yang ditanam oleh warga sudah mulai menunjukkan kualitasnya. Sudah banyak penikmat kopi yang datang untuk menikmati kopi aroma sayuran.


Muhaimin menjelaskan, para petani menanam kopi tidak semata-mata hanya bernilai ekonomis. Namun juga untuk memperkuat kontur tanah, konservasi, dan kesuburan tanah. 


“Cita rasa kopi di sini memang khas yaitu ada aroma sayur," katanya, Rabu (17/3/2021).


Muhaimin mengatakan, petani memilih kopi dibanding tanaman keras lainnya untuk tanaman tumpang sari, dikarenakan daya tutup daunnya yang cukup bagus. Tingginya yang sekitar 1,5 meter dinilai cukup baik untuk penyinaran tanaman lainnya. 


Selain Desa Jambewangi, tanaman kopi juga banyak ditanam di desa tetangga seperti Gondangsari dan Ketundan. Produksinya semakin meningkat setiap tahun.


Saat panen perdana tahun 2016, hasil panen biji kopi mentah sebanyak 45 kg. Kemudian di tahun kedua 2017, semakin bertambah mencapai 250 kg, hingga tahun berikutnya bertambah dua kali lipatnya mencapai 500 kg dan di tahun keempat sudah 1,5 ton. 


Harga mencapai Rp85 ribu/kg untuk kopi masih mentah. Sedangkan kopi yang sudah di-roasting mencapai Rp200 ribu/kg.


Menurut Muhaimin, kopi Arabica sudah banyak beredar di beberapa kafe dan juga coffe shop daerah sekitar dan juga Magelang. Sebelum pandemi lalu, bahkan kopi Arabica Magelang telah dipasarkan sampai ke Jakarta.


Keberadaan komoditas kopi ini, telah mengangkat perekonomian petani yang selama ini mengandalkan sayuran. Bahkan jumlah tanaman sudah meningkat drastis mencapai 50 ribu tanaman baru.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar