Aksi Kolaborasi Pelukis Indonesia dan Vietnam di Candi Borobudur

Dilihat 1665 kali
Kolaborasi seniman Indonesia-Vietnam melukis Candi Borobudur Kabupaten Magelang Minggu (21/7)

BERITAMAGELANG.ID - Duduk lesehan beralaskan rumput, puluhan Seniman Indonesia dan Vietnam melukis bersama di Taman Kenari, pelataran Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (21/7). Semua karya yang dihasilkan itu akan dipamerkan dalam event Borobudur Today di Galeri Limanjawi Art House, Tingalkulon, Desa Wanurejo Borobudur, Selasa (23/7) mendatang. 


Pengelola Galeri Limanjawi Art House Umar Chusaini mengatakan, sesuai tema pameran Borobudur Today 2019 'Art for Peaceful World' diharapkan menjadi catatan sejarah penting dalam menyerukan perdamaian dunia dari Candi Borobudur.


"Borobudur adalah milik semua masyarakat dunia, tidak hanya milik bangsa Indonesia, seperti melukis bersama seniman Indonesia dan Vietnam ini," kata Umar di sela kegitatan tersebut.


Seperti halnya di Indonesia, Vietnam juga memiliki cagar budaya Candi Maisonturi yang menjadi inspirasi para seniman Vietnam dalam berkarya. 


Dengan persamaan latar belakang itu, imbuhnya, tidak sekedar berkarya, melukis bersama ini juga untuk menguatkan kerjasama antara seniman Indonesia - Vietnam.


"Ketika kita mengajak seniman Vietnam untuk bersama-sama mengeksplorasi borobudur melalui dunia senirupa ini tentunya ini akan mempererat hubungan seni budaya antara Indonesia dan Vietnam," lanjut Umar.


Aksi para pelukis itu menjadi momen langka yang membuat takjub wisatawan Candi Borobudur.


Para seniman mencoba memahami Candi Borobudur secara langsung, kemudian menuangkan imajinasinya di atas kanvas. Rangkaian itu tentu menjadi tantangan tersendiri bagi para seniman. Salah satu perupa Vietnam, Nguyan Ngoc Dan mengungkapkan bahwa suasana dirinya diselimuti rasa antusias, damai dan takjub berada di Candi Borobudur.


"Candi Borobudur menjadi sumber spiritual, yang melahirkan kedamaian, ada rasa bahagia dipikiran dihati," tutur Nguyan.


Bahkan kepada BeritaMagelang.id, perempuan berusia 25 tahun itu mengungkapkan apresiasi terhadap pemerintah Indonesia, dalam hal ini diprakarsai Balai Konservasi Borobudur (BKB) yang memberi ruang waktu untuk melukis di pelataran Candi Borobudur secara langsung. 


"Luar biasa, menjadi pengalaman tesendiri karena bisa secara langsung melukis kemegahan Candi Borobudur di hadapannya," cetusnya.   


Aksi melukis bersama internasional ini menjadi semangat Balai Konservasi Borobudur untuk menguatkan kebersamaan dengan masyarakat dalam upaya pelestarian situs warisan dunia tersebut. 


"Ini menjadi kegiatan yang menarik dalam upaya pelestarian, mendekatkan masyarakat ke Borobudur. Dengan melihat itu, masyarakat diharapkan menjadi lebih peduli terhadap pelestarian Candi Borobudur. Suatu hari akan lebih merasa memiliki bahwa Borobudur itu lebih berharga," terang Kasi Konsevasi BKB Yudi Suhartono. 


Tiidak hanya melukis, BKB berencana mementaskan aneka seni tradisional, agar masyarakat lebih merasa memiliki Candi Borobudur.


"Ke depan kami juga akan menggelar aneka jenis budaya tradisional yang merupakan salah satu resolusi kebudayaan yakni membuka akses sebesar-besarnya untuk masyarakat. Intinya agar masyarakat merasa memiliki dan peduli terhadap pelestarian Candi Borobudur," paparnya.


Pada intinya, pelestarian tidak hanya dari segi fisik Candi Borobudur saja namun juga dari tradisi dan perhatian sekitarnya.


"Kita bisa hidup di Borobudur, bisa berkarya, menuangkan ide kreativitas di Borobudur," tandasnya.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar